Jakarta - Pesawat Rimbun Air yang hilang kontak di Papua sudah memancarkan sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT). Kontak terakhir pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada Rabu, 15 September 2021 pukul 07.30 WIT.
"Sejam yang lalu, emergency signal sudah dipancarkan oleh Rimbun Air, kita masih melakukan pemetaan," kata Kepala UPBU Nabire Muhammad Navik saat dihubungi awak media.
Navik menambahkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim darat, dalam hal ini TNI-Polri, juga tim SAR.
- Baca Juga : 104 Kecelakaan Pesawat Terbang di Indonesia Sejak Tahun 1945
- Baca Juga : 5 Film Tentang Kecelakaan Pesawat Berdasarkan Kisah Nyata
"Kami sudah berkoordinasi dengan tim udara dan darat, nanti SAR yang akan membaca titik pasti lokasi koordinatnya yang dipancarkan oleh sinyal emergency," ujarnya.
Navik menjelaskan, Jika sinyal emergency telah dipancarkan, kemungkinan besar pesawat dalam bahaya. Namun pihaknya belum bisa apa yang terjadi.
Sejam yang lalu, emergency signal sudah dipancarkan oleh Rimbun Air, kita masih melakukan pemetaan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, pesawat yang diketahui membawa 3 kru dan kargo bahan bangunan itu hilang kontak saat berada di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Pesawat tersebut membawa kargo bahan bangunan, Hilang kontak ketika masuk ke Bilorai, sudah dekat dengan bandara," kata Kamal kepada awak media.
- Baca Juga : Kenali Beberapa Faktor Penyebab Kecelakaan Pesawat
- Baca Juga : Keluarga Tak Tahu Diego Jadi Co Pilot Sriwijaya Air
Kamal menjelaskan, pesawat Rimbun Air tersebut sebelumnya terbang dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT dengan tiga kru di dalamnya, yakni Mirza sebagai pilot, Fajar sebagai kopilot, dan Iswahyudi selaku teknisi. Selain ketiga kru, tidak ada penumpang umum dalam penerbangan tersebut.
Menurut Kamal, kontak terakhir pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.
"Tim masih berusaha mencari dengan helikopter, namun masih terkendali cuaca," ujarnya. []