Rilis Laporan Keuangan Lama, Laba Saham ANTAM Amblas

ANTAM merilis Laporan Keuangan 2019 pada 20 Mei 2020. Hasil kinerja 2019 mengecewakan. Pendapatan naik 30% tapi laba bersih justru anjlok -88%.
Gerai penjualan emas milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 9 Maret 2020. (Foto: Tagar/Andry Winanto)

Ada pepatah yang mengatakan, menunggu angin lalu yang artinya menunggu sia-sia. Itulah yang dirasakan para pemegang saham ANTAM atau PT Aneka Tambang Tbk karena ANTAM baru merilis Laporan Keuangan 2019 pada 20 Mei 2020, dan ternyata hasil kinerja 2019 mengecewakan. Walau pendapatan naik 30% tapi laba bersih justru anjlok -88% dibanding tahun 2018.

Saham ANTAM sendiri sudah turun -30,95% dari awal tahun. Saat ini saham ANTAM diperdagangkan di kisaran harga Rp 580 per lembar saham.

Saham AntamGrafik Harga Saham ANTAM (Foto: Yahoo Finance)

Kinerja ANTAM 2019

Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen ANTAM masih belum melakukan improvement yang signifikan untuk mengurangi beban pokok penjualan, beban umum, dan administrasi serta beban penjualan dan pemasaran.

Di mana pada 2019, beban pokok penjualan ANTAM naik 37,2% lebih tinggi dari kenaikan pendapatan perusahaan, yaitu dari beban sebesar Rp 20,6 triliun di 2018 naik menjadi Rp 28,3 triliun di 2019. Ada revisi dari Laporan Keuangan 2018 ANTAM dimana sebelumnya tidak ada pos keuntungan dari akusisi ketika Lapkeu dirilis pada 13 Maret 2019, dan pada Laporan Keuangan 2019 ini terdapat keuntungan dari akusisi sebesar Rp 2,2 triliun.

Hal ini berasal dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) untuk membeli saham Showa Denko K. K. (SDK) di ICA pada tanggal 29 Mei 2018. Di mana jika dilihat lebih detail, angka Rp 2,2 triliun sebenarnya berasal dari keuntungan dari pembelian dengan diskon sebesar Rp 1,3 triliun dan reklasifikasi atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan senilai Rp 888 miliar. Namun sayangnya menurut kami angka-angka ini hanya terlihat baik di atas kertas laporan keuangan laba rugi, tapi tidak terefleksi dari arus kas operasi perusahaan pada tahun 2018 yang tetap sama sebesar Rp 1,8 triliun sebelum dan sesudah revisi.

Baca juga: PT Aneka Tambang Salah Urus, Harga Saham Turun Terus

ANTAM juga mengalami kerugian akibat selisih kurs pada 2019 sebesar – Rp 235 miliar, dibanding tahun 2018 yang masih untung Rp 276 miliar. Demikian juga terdapat beban lain-lain pada 2019 sebesar -Rp 268 miliar dibanding tahun 2018 yang masih memperoleh penghasilan lain-lain Rp 456 miliar.

Saham AntamGrafik Penjualan Bersih dan Laba Bersih ANTAM (Diolah oleh Yossy Girsang)

Laba bersih ANTAM tercatat hanya Rp 193,9 miliar, turun -88% dibanding tahun 2018 yang masih senilai Rp 1,64 triliun setelah dilakukan revisi. Dengan pencapaian laba bersih ini, maka net profit margin dari ANTAM pada 2019 adalah 0,59%. Di mana menurut kami angka ini termasuk margin yang sangat kecil untuk ukuran perusahaan sebesar Aneka Tambang yang merupakan salah satu penghasil komoditas emas dan feronikel terbesar di Indonesia.

Saham AntamGrafik Operating dan Net Profit Margin ANTAM (diolah oleh Yossy Girsang)

Rating Korporasi dan Obligasi ANTAM 

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menurunkan rating korporasi dan obligasi berkelanjutan I ANTAM dari sebelumnya “idA/outlook stabil” ke rating “idA/outlook negative”.

Hal ini disebabkan oleh estimasi menurunnya kinerja dari ANTAM dilihat dari beberapa parameter seperti EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation dan Amortization dan porsi pendapatan perusahaan yang mayoritas adalah ekspor yang akan terganggu dampak dari pandemi Covid-19 secara global terutama yang berkaitan dengan turunnya harga komoditas emas dan feronikel.

Prospek dan Tantangan ANTAM 

Berdasarkan informasi resmi yang diberikan oleh Manajemen PT Aneka Tambang Tbk kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Mei 2020, ANTAM mengalami gangguan pembatasan operasional akibat dari Covid-19 yang diperkirakan berlangsung selama satu hingga tiga bulan. Manajemen juga melakukan estimasi bahwa akibat dari pembatasan kegiatan operasional aka ada penurunan pendapatan dan laba bersih sekitar kurang dari 25% pada Kuartal I 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan pada Kuartal I 2020, ANTAM justru menambah jumlah karyawan sebanyak 19 orang dari total 2.954 pada Desember 2019.

Kami dari Tim Tagar melihat bahwa, manajemen ANTAM perlu melakukan terobosan baru yang dapat membawa angin segar perubahan terhadap kinerja ANTAM di tahun ini. Tanpa Pandemi Covid-19 sebenarnya kinerja ANTAM sendiri masih tergolong tidak efisien dan memerlukan perbaikan segera. Jadi untuk Anda yang saat ini sedang memonitor saham ANTAM, ada baiknya wait and see terlebih dahulu hingga adanya perbaikan dari kinerja perusahaan ini.

Kembali kami tekankan, bahwa analisa ini bertujuan untu edukasi bagaimana melakukan analisa kinerja perusahaan. Seluruh keputusan jual dan beli saham sepenuhnya berada di tangan para pembaca. []

*Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar Modal
Tim Ekonomi Tagar

Berita terkait
Suatu Pagi di Gerai Emas Aneka Tambang Jakarta Timur
Dio mahasiswa, Anto Wibowo pensiunan, Wawan karyawan. Ini cerita mereka suatu pagi mengantre di gerai emas Aneka Tambang di Pulo Gadung Jakarta.
IHSG Terkoreksi 0,49 Persen, Ini Saham yang Diborong
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 4 Juni terkoreksi 0,49 persen atau 24,302 poin.
Garuda Indonesia PHK 181 Pilot, Saham GIAA Terpuruk
800 karyawan telah dirumahkan. Asosiasi Pilot Garuda menyebut 181 pilot di PHK, harga saham GIAA sudah turun hingga -49,39% dari awal tahun 2020.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.