Ribuan Sampel Swab Belum Diketahui di Yogyakarta

Terjadi penumpukan sampel swab di lima laboratorium di DIY. Sehingga hasilnya belum diketahui, itu termasuk sampel swab dari Jateng.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji saat menjawab pertanyaan wartawan di Kepatihan, Yogyakarta pada Senin, 27 Juli 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Lima laboratorium di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digunakan untuk meneliti sampel swab mengalami penumpukan antrean. Penumpukan sampel terjadi karena swab massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota di DIY.

Adapun lima laboratorium itu yakni Rumah Sakit Sardjito, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, RSPAU Dr S Hardjolukito, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP).

Untuk mengatasi penumpukan sampel, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY akan merekrut tenaga analis dari organisasi profesi. "Mereka (tenaga analis) nanti akan membantu operasional laboratorium," jelas Juru Bicara Pemda DIY untuk Covid-19, Berty Murtiningsih, Senin, 27 Juli 2020.

Selain itu, Gugus Tugas juga akan mengevaluasi jadwal pengambilan swab massal di masing-masing kabupaten dan kota.

Kami bekerja selama hampir 15 jam setiap hari dan menyelesaikan 8 sampai 10 batch pemeriksaan untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Terpisah, Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene mengatakan bahwa mulai hari ini jajarannya sudah hampir berhasil mengurai antrean sampel. Pasalnya, BBTKLPP Yogyakarta setiap harinya bisa memeriksa sekitar 1.000 sampel. "Kami bekerja selama hampir 15 jam setiap hari dan menyelesaikan 8 sampai 10 batch pemeriksaan untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah," katanya.

Hingga kini, lanjut Irene, sampel swab yang belum diketahui hasil laboratoriumnya mencapai 1.000 lebih. Alasannya karena terjadi penumpukan sampel.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, jika kapasitas laboratorium telah melebihi kapasitas sampel swab maka alat polymerase chain reaction (PCR) mobile bisa diperbantukan. Alat PCR mobile bisa ditempatkan di salah satu laboratorium yang dapat memeriksa sampel swab.

Namun demikian, untuk bisa mengoperasikannya butuh orang yang bisa memeriksa sampel swab. "Harus orang yang sudah ahli untuk mengoperasikannya," katanya.

Untuk diketahui, laboratorium rumah sakit Sardjito mampu meneliti 240 sampel swab, FKKMK UGM 400, BBVet 48, dan RSPAU Dr S Hardjolukito 56. []

Berita terkait
Yogyakarta Tambah 23 Kasus Corona, 3 PDP Meninggal
Yogyakarta per 24 Juli 2020 ada penambahan 23 pasien baru corona, terbanyak dari Bantul dengan 15 orang. Selain itu dilaporkan 3 PDP meninggal.
Klaster Covid-19 di Kapanewon Lendah Kulon Progo
Di Kabupaten Kulon Progo ada klaster corona. Klaster ini berada di Kapanewon Lendah. Warga diminta tetap patuh protokol kesehatan.
Tak Ada Klaster Corona Objek Wisata di Bantul
Kasus corona di Bantul melonjak dalam dalam beberapa hari terakhir. Pemkab memastikan penularannnya bukan dari objek wisata yang sudah dibuka.