Tak Ada Klaster Corona Objek Wisata di Bantul

Kasus corona di Bantul melonjak dalam dalam beberapa hari terakhir. Pemkab memastikan penularannnya bukan dari objek wisata yang sudah dibuka.
Ilustrasi pengunjung wisata pantai. (Foto: Pixabay)

Bantul - Kasus konfirmasi positif dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan di Kabupaten Bantul. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menegaskan sampai saat ini tidak ada sumber penularan virus Covid-19 di objek wisata yang telah dibuka.

Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengatakan, wilayah Bantul saat ini memang mengalami lonjakan kasus corona. Pemkab melakukan pemantauan dan terus menerus melakukan evaluasi. "Selama ini kami belum menemukan objek wisata di Bantul menjadi salah satu klaster penularan," katanya pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Pemkab Bantul pada 1 Juli 2020 secara resmi membuka semua objek wisata, mulai sepanjang pantai selatan mulai dari Pantai Parangtritis di sisi timur hingga pantai baru di sisi barat. Sejumlah objek wisata alam juga sudah dibuka dengan tetap penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sekda memastikan pembukaan objek wisata telah diikuti dengan protokol kesehatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) adaptasi kebiasaan baru. Tim Gugus Tugas terus melakukan monitoring.

Selama ini kami belum menemukan objek wisata di Bantul menjadi salah satu klaster penularan.

Dia mengungkapkan, dengan evaluasi yang kemudian diikuti dengan kegiatan sosialisasi terhadap pentingnya protokol kesehatan ini diharapkan objek-objek wisata yang telah dibuka, para pelaku dan juga wisatawan yang hadir itu dapat menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan. "Sekali lagi sampai saat ini belum ada laporan bahwa objek wisata menjadi salah satu sumber transmisi virus corona di Bantul," katanya.

Sementara itu Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa atau Oki melaporkan pada Jumat, 25 Juli 2020 ada enam penambahan pasien positif Covid-19 di Bantul. "Ada tambahan lagi, totalnya enam pasien positif; yakni empat laki-laki dan dua perempuan, Semuanya merupakan pasien tanpa gejala atau biasa disebut OTG,” kata Oki, sapaan akrabnya.

Identitas enam pasien tambahan tersebut yakni: perempuan, 44 tahun, warga Piyungan; laki-laki, 63 tahun, warga Jetis; laki-laki, 75 tahun, warga Bambanglipuro; perempuan, 26 tahun, warga Sewon, yang terjaring sekrining Nakes Gunungkidul; laki-laki, 32 tahun, warga Pleet, hasil sekrining Nakes di Gunungkidul; laki-laki, 55 tahun, warga Kasihan dengan riwayat dari Jayapura. []

Berita terkait
Rincian Denda Pelanggar Protokol Kesehatan di Bantul
Peraturan Bantul sudah disahkan. Ada denda bagi pelanggar protokol kesehatan. Berikut beberapa besaran nominal dendanya.
Data Penambahan 17 Pasien Corona di Bantul
Bantul mengalami penambahan pasien corona 17 orang pada Jumat, 24 Juli 2020. Sampai saat ini pasien yang dirawat 74 orang, 13 di antaranya nakes.
Setelah Ada Petugas Pilkada Bantul Positif Corona
Petugas PPDP untuk Pilkada Bantul dinyatakan positif corona. KPU Bantul memastikan mereka yang terjangkit sudah diganti petugas yang baru.