Jakarta - Ribuan orang di timur laut Thailand menghadiri acara doa bersama dan menyalakan lilin sebagai tanda duka untuk korban yang ditembak secara brutal oleh seorang tentara, hingga menewaskan 29 orang dan membuat 57 orang terluka.
Seperti dilansir dari Reuters, para biksu memimpin doa ketika orang-orang meletakkan bunga-bunga putih untuk mengenang para korban saat berdoa, yang dipegang oleh patung pahlawan lokal bersejarah, Thao Suranari, di kota Nakhon Ratchasima.
"Aku di sini untuk berdoa penghormatan kepada mereka yang meninggal. Saya merasa tertekan bahwa hal seperti ini bisa terjadi," kata Pacharida Sangthongsuk.
Baca juga: Polisi Tembak Mati Pelaku Penembakan di Thailand
Beberapa meneteskan air mata ketika mereka mengingat korban tewas terbunuh saat berada di pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota itu. Tentara yange menembak secara brutal melakukan pengepungan dalam semalam dengan senapan serbu dan amunisi yang dicuri dari markas pasukannya.
"Kamu memiliki kemarahan ini, itu memenuhi kamu," kata warga setempat Chirathip Kurapakorn.
"Saya punya dua anak sendiri dan hanya memikirkan kehidupan di sana. Saya tidak bisa tidur sama sekali tadi malam. Saya hanya mencoba untuk mendapatkan berita yang tepat dan hanya ingin membantu, tetapi saya tidak bisa," ucapnya.
"Itu baru saja terjadi di sini, di kota kami, di belakang kami, seperti tepat di hati kami semua. Itu hanya tragis," tuturnya.
Pembunuhan dimulai sekitar 3 sore waktu setempat, Sabtu,8 Februari 2020 ketika tentara melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp tentara dan kemudian ke mal. Tentara tersebut menembak orang-orang saat orang-orang melihatnya bergerak masuk ke dalam mal.
Tentara yang teridentifikasi bernama Jakrapanth Thomma, akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan, Minggu pagi di ruang bawah tanah mal. []