Jakarta - Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Igun Wicaksono, mengancam akan mengepung Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia jika tidak ada permintaan maaf terkait pernyataan bos armada taksi di Malaysia, Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail.
Dalam video yang beredar, Shamsubahrin mengatakan ojek online (ojol) di Indonesia tidak pantas untuk masa depan anak muda di Malaysia. Bahkan, dia menyebut Indonesia negara miskin.
Estimasi sekitar 10 ribuan ojol nanti turun ke Jakarta untuk kepung Kedubes Malaysia.
"Jika tidak ada klarifikasi dari Dubes Malaysia di Jakarta dan permohonan maaf dari bos taksi di Malaysia dalam video yang merendahkan martabat kami," kata Igun ketika dihubungi Tagar, Selasa 27 Agustus 2019.
Igun menegaskan akan menurunkan ribuan ojol se-nusantara yang tergabung dalam GARDA bila upaya klarifikasi tidak dipenuhi Kedubes Malaysia di Jakarta.
"Estimasi sekitar 10 ribuan ojol nanti turun ke Jakarta untuk kepung Kedubes Malaysia jika tidak memberikan klarifikasi," ujarnya.
Selain itu, GARDA juga merilis surat terbuka yang ditujukan kepada Kedubes Malaysia untuk Indonesia agar ikut bertanggungjawab dan meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas pernyataan Shamsubahrin. Surat terbuka GARDA itu bernomor No:005/PRESNAS/GARDA/Vlll/2019.
"Kami Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia siap turunkan massa besar dan seluruh Rakyat Republik Indonesia yang merasa telah dihina oleh saudara Shamsubahrin Ismail, siap bergabung bersama kami. Bangsa Indonesia. Republik Indonesia punya martabat dan harga diri sebagai Bangsa yang berdaulat dan Rakyat NKRI siap bersatu untuk Merah Putih tegaknya martabat NKRI," tulis GARDA dalam surat terbuka itu.