Ribuan ODP Corona Masuk Kulon Progo Yogyakarta

Ribuan pemudik sudah pulang ke Kulon Progo Yogyakata. Mereka berstatus ODP Corona.
Proses penyemprotan disinfektan di jalan raya Kulon Progo (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Ribuan pemudik atau perantau sudah pulang kampung memasuki Kabupaten Kulon Progo. Seperti pernyataan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, pendatang yang masuk Yogyakarta berstatus orang dalam pengawasan (OPD) Corona.

Di Kulon Progo, sejak Februari hingga 28 Maret 2020 pukul 12.00 WIB tercatat ada sekitar 2.430 warga yang pulang kampung. Mereka datang dari daerah zona merah Covid-19 seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang maupun pulang umrah.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo Astungkoro mengatakan saat ini terdata 2.430-an pemudik sudah datang ke Kulon Progo. Keberadaannya tersebar di seluruh kapanewon di Kulon Progo dengan persebaran tidak sama, yaitu kisaran 200 hingga 400 orang di setiap wilayahnya.

"Itu berdasarkan laporan data dari kapanewon yang diserahkan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo pada pukul 18.00 WIB," katanya di Kulon Progo, Sabtu 28 Maret 2020.

Jadi screening pemudik dilakukan dukuh setempat. Kami akan pantau pemudik melalui petugas dan pemangku kepentingan hingga tingkat padukuhan.

Sekretaris Daerah Kulon Progo ini mengakui, pos screening pemudik tidak akan didirikan di perbatasan, karena dikhawatirkan justru akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Selain itu, petugas kesehatan jumlahnya terbatas. 

"Jadi screening pemudik dilakukan dukuh setempat. Kami akan pantau pemudik melalui petugas dan pemangku kepentingan hingga tingkat padukuhan," tuturnya.

Pemudik, kata dia, wajib menyampaikan kepada puskesmas, dukuh, maupun kepala desa. Mereka harus mengisolasi diri yaitu dengan tidak keluar rumah selama 14 hari, khususnya yang berasal dari daerah episentrum Covid-19.

Dia berharap para pendatang tertib berada di rumah. Selain itu, jika mengalami flu, badan panas, batuk, maka harus segera periksa ke puskesmas. Dia juga mengimbau warga tidak panik pada masa tanggap darurat bencana Corona ini. "Kami imbau tidak panik. Untuk sementara waktu tidak melakukan kumpul-kumpul," ungkap Astungkoro.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Jazil Ambar Was'an mengatakan, berdasarkan pada informasi dari para panewu, banyak pendatang yang sudah masuk ke Kulon Progo. "Mereka secara mandiri sudah melapor dan memeriksakan di puskesmas yang disinggahi," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo meminta agar warga selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. "Mereka juga harus rajin mencuci tangan. Jika tidak sangat mendesak, lebih baik di rumah saja. Selain itu juga tidak panik menghadapi wabah Covid-19," ujarnya.

Baca Juga:

Berita terkait
Strategi Kulon Progo soal Minim Anggaran Covid-19
Anggaran Pemkab Kulon Progo untuk penanganan Corona minim. Kebutuhan anggaran Rp 10 miliar, hanya punya Rp 1,5 miliar.
Pemudik Zona Merah Corona Mulai Masuk Kulon Progo
Pemudik dari zona merah Corona mulai berdatangan ke Kulon Progo. Pemkab memantau keberadaannya.
Imbauan Setelah Ada Positif Covid-19 di Kulon Progo
Pertama di Kulon Progo, seorang pasien positif Corona. Warga dimita tidak panik.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.