Revolusi AC Milan di Tangan Pioli Bukan Rangnick

Pelatih Stefano Pioli melanjutkan revolusinya setelah dipertahankan AC Milan. KLub memperbarui kontraknya setelah tak sepakat dengan Ralf Rangnick.
Pelatih Stefano Pioli akhirnya dipertahankan AC Milan. KLub memperbarui kontraknya sampai 2022 setelah gagal mencapai kesepakatan dengan pelatih Ralf Rangnick. (Foto: acmilan.com)

Jakarta - Pelatih Stefano Pioli akhirnya dipertahankan AC Milan. Setelah gagal mencapai kesepakatan dengan pelatih Ralf Rangnick, Milan memutuskan memperbarui kontrak Pioli sampai 2 tahun ke depan. Kini, revolusi Milan berada di tangan Pioli yang dinilai sukses memperkuat dasar tim.

Milan mengambil keputusan tepat saat tak lagi melanjutkan negosiasi dengan Rangnick dan mempertahankan Pioli. Pelatih berusia 52 ini dinilai pantas merevolusi Milan yang dilakukannya sampai separuh perjalanan.

Pioli juga menunjukkan komitmen dan sikap profesional yang kuat. Meski klub mengabarkan tak lagi mempertahankannya setelah mencapai kesepakatan informal dengan Rangnick, dia memilih tetap fokus. Hasilnya, tim tak goyah dan terus meraih kemenangan.  

Keputusan ini tidak didasarkan pada kemenangan yang diraih akhir-akhir ini tetapi didasarkan pada bagaimana Stefano membangun semangat dan kesatuan tim

Kerja keras Pioli pun membuahkan hasil, Rencana Milan mendatangkan eks pelatih RB Leipzig ini tak pernah kesampaian. Keinginan Rangnick mengontrol sepenuhnya Milan akhirnya dinilai berlebihan. Sistem yang hendak dijalankan Rangnick di San Siro sesungguhnya tak biasa diterapkan di klub-klub Italia

Dalam beberapa kasus, Rangnick mengikuti apa yang dilakukan Sir Alex Ferguson di Manchester United atau Arsene Wenger saat mengarsiteki Arsenal. Hasilnya, Man Utd mampu menguasai Liga Premier Inggris. Sedangkan Arsenal pun berhasil membayanginya. Meski Wenger tak memberi banyak trofi seperti Ferguson, namun dia sukses menjadikan Arsenal sebagai klub yang disegani. 

Hanya sistem yang diterapkan Rangnick untuk merevolusi Milan lebih sering mendapat kritikan. Direktur Teknik Milan Paolo Maldini pun mengritisi revolusi Rangnick yang mengandalkan pemain muda. Sementara Milan selalu butuh pemain senior yang mendampingi anak-anak muda Rossoneri

Tradisi itu pun sudah berjalan lama. Kehadiran pemain berusia di atas 30 seperti Zlatan Ibrahimovic yang disusul Simon Kjaer menjadi contoh terakhir bila Milan tetap memerlukan pemain veteran yang sudah sarat pengalaman.

Mantan pelatih Milan Fabio Capello turut mempertanyakan keputusan Milan memberi peran besar kepada Rangnick. Saat pelatih itu sesungguhnya minim prestasi meski pernah membawa Schalke menjuarai Piala Jerman, namun dia justru mendapat tanggung jawab sangat besar saat memasuki liga yang baru dikenalnya. 

Rangnick Tolak Hanya Jadi Direktur di Milan

Menurut MilanNews.it, pada pertemuan terakhir untuk menyelesaikan negosiasi, Milan memilih memangkas kewenangan Rangnick dengan tawaran sebagai direktur olahraga klub. Sedangkan Pioli tetap menjadi pelatih Milan. Tawaran itu yang kemudian ditolak Rangnick. 

Rupanya faktor Pioli yang menjadi kendala. Hal itu yang disampaikan Marc Kosicke, konsultan Rangnick, saat memastikan kerja sama ke-2 belah pihak akhirnya tak bisa dilanjutkan. 

"Sudah diputuskan bila Ralf Rangnick tak akan mengambil jabatan di AC Milan," kata Kosicke seperti dikutip Kicker.

"AC Milan dan Ralf Rangnick sepakat ini bukan saat yang tepat. Dan tidak ada momentum untuk bekerja bersama. Dengan mempertimbangkan perkembangan dan hasil yang bagus di bawah pelatih Stefano Pioli, maka diputuskan Ranf Rangick tidak akan mengambil jabatan di AC Milan," demikian penjelasan dari Kosicke. 

Milan menunjukkan perkembangan sangat bagus sejak kompetisi digulirkan kembali setelah diliburkan karena pandemi Covid-19. Mereka tak terkalahkan selama 9 laga. Rekornya sangat mengesankan, 7 kali menang dan 2 kali imbang. Terakhir, Milan menggasak Sassuolo 2-1 yang membawa tim ke peringkat 5 atau zona Liga Europa. 

Sukses itu menjadikan Pioli dipertahankan. Dirinya pun mendapat kontrak 2 tahun yang berakhir pada 2022. Namun CEO Ivan Gazidis menyatakan bila perpanjangan kontrak itu tidak didasarkan pada kemenangan yang diraih Milan selama beberapa pekan terakhir tetapi Pioli dinilai berhasil membangun semangat tim dan kesatuan. 

Baca juga:

Ralf Rangnick Sepakat ke Milan, Revolusi Tim Dimulai

Liga Italia Dimulai, Pioli Usung 3 Misi di Milan

"Kami menyambut gembira dengan kesepakatan itu. Stefano telah menunjukkan mampu menyampaikan visi sepak bola klub kami, yaitu menyenangkan, progresif dan penuh gairah," kata Gazidis. 

"Keputusan ini tidak didasarkan pada kemenangan yang diraih akhir-akhir ini tetapi didasarkan pada bagaimana Stefano membangun semangat dan kesatuan tim," ujarnya. 

Dengan dipertahankannya Pioli, maka revolusi Milan bakal diselesaikan mantan pelatih Inter Milan ini. Menurut Maldini yang selama ini mendukung Pioli, Milan sesungguhnya sudah tepat menunjuk dia saat menggantikan Marco Giampaolo ini. Pasalnya, Pioli bisa membawa Milan menjadi tim yang sukses, muda dan penuh rasa lapar. []

Berita terkait
Ibrahimovic Menangkan Milan, Pioli Raih Kontrak Baru
AC Milan menjaga rekor tak terkalahkan setelah menang atas Sassuolo lewat 2 gol Zlatan Ibrahimovic. Milan juga pertahankan pelatih Pioli.
Paolo Maldini Kritik Revolusi Rangnick di AC Milan
Revolusi calon pelatih AC Milan Ralf Rangnick dikritik sang legenda Paolo Maldini. Rangnick yang andalkan pemain muda bakal bangun Milan dari nol.
Pelatih Milan Pioli Soal Rangnick: Siapa Peduli Dia
Pelatih AC Milan Stefano Pioli tak peduli dirinya bakal digantikan Ralf Rangnick musim depan. Dia hanya fokus bawa tim selesaikan Liga Italia.