Menteri Luar Negeri Peru Mundur Tersandung Skandal Vaksin

Menteri Luar Negeri Peru, Elizabeth Astete, undurkan diri setelah mengaku menerima satu dosis vaksin virus corona dari Sinopharm, China
Seorang petugas kesehatan menyiapkan satu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinopharm, di Lima, Peru, 9 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Sebastian Castaneda)

Lima – Menteri Luar Negeri Peru, Elizabeth Astete, mengatakan pada Minggu, 14 Februari 2021, malam bahwa dia mengundurkan diri setelah mengaku menerima satu dosis vaksin virus corona dari Sinopharm, China, di luar uji klinis dan sebelum program imunisasi nasional dimulai.

Hanya sehari sebelumnya, Presiden Francisco Sagasti mengatakan dia menerima pengunduran diri Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti karena skandal terkait mantan presiden Martin Vizcarra yang juga menerima vaksinasi awal.

Vizcarra, yang digulingkan oleh Kongres pada November karena beberapa tuduhan korupsi, telah mengatakan dia tidak menyerobot antrean untuk menerima vaksin, tapi menerima suntikan sebagai bagian dari uji coba. Media lokal mempertanyakan penjelasan itu.

Astete, yang menjabat pada November 2020, mengatakan dia divaksin pada 22 Januari. Dia mengaku ditawari oleh universitas Cayetano Heredia, yang melakukan uji coba itu, untuk menerima vaksin Sinopharm dari pasokan "yang tersisa" dalam uji coba.

letak geografis peruLetak geografis Peru (Foto: id.wikipedia.org)

"Saya menyadari kesalahan serius yang saya lakukan, itu sebabnya saya memutuskan untuk tidak menerima dosis kedua," cuitnya. "Karena alasan-alasan di atas, saya telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada presiden."

Pemerintah pada awal Januari mengumumkan telah menyepakati perjanjian dengan Sinopharm untuk membeli 38 juta dosis vaksin.

Tahap pertama dari 300 ribu vaksin tiba pekan lalu dan program imunisasi dimulai pada Selasa, 9 Februari 2021, dengan memprioritaskan para petugas kesehatan. Sagasti merupakan salah seorang yang menerima vaksin Sinopharm sebagai bagian dari kampanye itu.

Menurut data resmi, sekitar 43.491 orang di Peru telah meninggal dunia karena Covid-19. Negara itu menghadapi gelombang kedua infeksi. Banyaka rumah sakit kewalahan dan kekurangan perangkat medis (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kasus Virus Corona di Afrika Selatan dan Peru Tembus 1 Juta
Ketika vaksin virus corona ditemukan dan vaksinasi di beberapa negara mulai dijalankan, jumlah kasus virus corona juga terus bertambah
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu