Bondowoso - Sekretaris Daerah Bondowoso Syaifullah kembali menjadi sorotan usai tangkapan layar WhatsApp percakapan mesra dirinya dengan seorang perempuan berisial H, 39 tahun beredar. Tangkapan layar tersebut dirangkum dalam format Pdf sebanyak 12 halaman.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Syaifullah tidak membantah. Ia mengaku sempat berkomunikasi melalui WhatsApp dengan perempuan itu.
Demi Allah saya tidak melakukan apa-apa, bersentuhan saja tidak. Kalau saya mau melakukan hal seperti itu, saya lakukan saat masih jadi Kabag atau apa.
"Dia beberapa bulan yang lalu, berkeluh kesah karena proses perceraiannya terhambat. Sehingga saya minta kepada inspektorat untuk membantu, alhamdulillah turun. Sekarang sudah menikah kok dengan orang lain," ujar Syaifullah kepada Tagar, Kamis, 27 Agustus 2020.
Meski mengakui chatting tersebut, tetapi Syaifullah membantah tegas punya hubungan spesial dengan perempuan yang notabene anak buahnya itu.
Baca juga: Sekda Bondowoso Belum Berpikir Ajukan Praperadilan
"Demi Allah saya tidak melakukan apa-apa, bersentuhan saja tidak. Kalau saya mau melakukan hal seperti itu, saya lakukan saat masih jadi Kabag atau apa. Tidak mungkin saya berbuat di saat puncak karir saya seperti sekarang ini," tuturnya.
Syaifullah menegaskan secara pribadi dirinya termasuk orang yang tidak setuju poligami. Sehingga tidak mungkin memiliki hubungan khusus dengan perempuan lain.
Baca juga: Goyang Tik Tok Pejabat Bondowoso Berujung Kode Etik
"Kawin lebih dari satu itu memang perintah agama. Tapi yang bisa adil itu cuma Nabi. Kita manusia biasa tidak akan bisa seperti itu," kata Syaifullah.
Informasi yang dihimpun, chat pribadi itu tersebar diduga karena ponsel milik perempuan berinisial H itu hilang dicuri. Ibu dua anak tersebut telah membuat laporan ke Kepolisian Resort Bondowoso pada 24 Agustus 2020. Yakni kehilangan handphone merek OPPO dengan nomor 081 222 xx xxx.
Sebelum isu hubungan khusus dengan bawahannya, Sekda Bondowoso Syaifullah saat ini juga sedang terlilit masalah hukum. Syaifullah kini menjadi terdakwa kasus pengancaman melalui telepon dilaporkan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Alun Taufana. Kasus tersebut kini masuk tahap eksepsi pada Selasa kemarin di Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso.
Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat mengaku belum tahu soal kabar beredarnya chat WhatsApp dari Sekda Bondowoso, Syaifullah kepada seorang ASN yang berposisi sebagai dokter gigi.
"Viral apa? Saya tidak tahu. Chat apa?," ujar Irwan, Kamis 27 Agustus 2020
Karena mengaku belum tahu, Irwan menolak berkomentar. "Saya malah baru tahu dari media sekarang ini. Saya sampai sekarang belum tahu secara detail, sehingga saya belum berani menyimpulkan," tutur Irwan.
"Kalau masalah chat pribadi dan sebagainya yang nantinya berkaitan dengan kode etik, nanti akan kita lakukan pemeriksaan sekaligus akan menyampaikan kepada Inspektorat Provinsi," ucap Irwan.[](PEN)