Respon Machfud Arifin Kalah Hitung Cepat Pilkada Surabaya

Cawalkot Surabaya, Machfud Arifin belum mengakui kekalahan berdasarkan hitung cepat. Machfud masih menunggu rekapitulasi suara di tingkat KPU.
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin bersama istri saat menggunakan hak pilihnya di TPS 25, Dr Soetomo, Tegalsari, Surabaya, Rabu, 9 Desember 2020. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Tiga lembaga survei yang menggelar Quick Count atau hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya menempatkan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji mengungguli rivalnya Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Tiga lembaga survei tersebut diantaranya Poltracking, Populi Center, dan Charta Politika.

Usai melihat hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin belum mengaku kalah dari rivalnya. Mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur itu mengaku masih akan menunggu hasil rekapitulasi resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya.

Tim dari pihak kami dan juga ketua-ketua partai sedang merumuskan menyikapi hasil quick count.

"Masih quick count, belum tahapan perhitungan resmi di KPU," ujarnya saat jumpa pers di kediaman pribadinya di Jalan WR Soepratman, Surabaya, Rabu, 9 Desember 2020.

Machfud mengaku dirinya bersama tim pemenangan akan terus mengawal dan mengukuti rekapitulasi suara di tingkat KPU. Saat ini, Machfud mengatakan bahwa tim pemenangan beserta ketua partai pengusungnya tengah merumuskan hasil hitung cepat.

Baca juga:

"Tim dari pihak kami dan juga ketua-ketua partai sedang merumuskan menyikapi hasil quick count. Tunggu, sabar, tunggu perhitungan resmi dari KPU," ucapnya.

Meski berdasarkan hitung cepat lembaga survei dirinya kalah, Machfud tetap mengapresiasi kinerja tim pemenangan, relawan, dan warga yang memilih dirinya di Pilkada Surabaya. Baginya masalah menang dan kalah adalah urusan tuhan.

"Saya selalu berkeyakinan bahwa apa yang saya lakukan bersama Pak Mujiaman berupaya, berikhtiar dan berdoa. Keputusan ada di tangan Allah SWT. Menang-kalah bagi kami enggak masalah. Bukan hak kami untuk menentukan itu," ucapnya.

Sebelumnya, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat, dirinya bersama Armudji unggul sementara.

Ia berharap jika nantinya dirinya ditetapkan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU bisa bersama-sama lebih memajukan Surabaya.

"Kami berharap kepada seluruh warga untuk turut bersama membangun Surabaya. Saya selalu mengatakan Pilkada untuk kepentingan dunia. Tujuan kami bukan untuk merebut kekuasaan, tetapi untuk memaslahatkan umat," kata dia.

Ia mengingatkan kepada seluruh relawan dan tim pemenangan untuk tidak berlebihan dalam euforia dan saling menghormati.

"Selain itu saya berharap di Surabaya sudah tidak ada ujaran kebencian dan berita hoaks, sudah tidak ada saling menjatuhkan," ucapnya.[]

Berita terkait
Ketua KPPS di Surabaya Disuruh Pulang Orang Tua, Takut Covid
Orang tua tersebut mengaku keberatan. Dia khawatir jika anaknya bertugas di RS Lapangan Covid-19 Indrapura, Surabaya, akan terpapar Covid-19.
Ke Mana Langkah Risma Setelah Tak Jadi Wali Kota Surabaya
Usai mencoblos Risma juga mengungkapkan rencananya selepas tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Bawaslu Surabaya Tindak Lembaga Survei Tak Terdaftar di KPU
Bawaslu Surabaya akan menindak lembaga survei tidak terdaftar di KPU jika melakukan Quick Count Pilkada Surabaya. Hanya 5 lembaga survei terdaftar.