Simalungun - Endi Fernando, 17 tahun, remaja asal Huta Huta Silou Tomuan, Nagori Bongguran Kariahan, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumut, tenggelam di air terjun Balala Tarak Nionggang, Minggu 4 Oktober 2020.
Sampai hari ke tiga pencarian oleh tim kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas, keluarga dan masyarakat setempat, korban belum juga ditemukan.
"Belum ditemukan. Kami masih melanjutkan operasi SAR hari ini," kata Koordinator Pos SAR Parapat Okto Tambunan kepada Tagar, Rabu, 7 Oktober 2020.
Dikatakannya, tim menerjunkan tujuh personel ke lokasi kejadian dalam tiga search and rescue unit atau SRU. SRU satu melakukan penyelaman secara manual karena debit air terjun yang sangat banyak.
"SRU dua mengorek lubuk air menggunakan garpu. Dan, SRU tiga melakukan penyisiran dari darat sejauh 1 kilometer," terangnya.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Simalungun, Ajun Komisaris Polisi Lukman Hakim Sembiring, mengatakan peristiwa itu terjadi Minggu, 4 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB.
Tim sudah dibentuk secara bergantian menunggu korban hanyut di air terjun
Saat itu Endi bersama lima teman sepermainannya datang ke lokasi untuk berenang.
Setengah jam di dalam air, dua teman Endi, yakni MG, 16 tahun dan Roni Purba, 19 tahun, tiba-tiba hanyut di putaran air yang berada tepat di bawah air terjun.
Endi yang melihat itu langsung melompat ke air dan berusaha menyelamatkan keduanya.
"Korban tidak sanggup menolong karena tidak bisa berenang. Korban terbawa oleh putaran air. Dua temannya tadi selamat ditolong tiga temannya yang lain," ucapnya.
Peristiwa itu dilaporkan lima teman Endi kepada warga setempat dan keluarga.
Hingga malam harinya, warga yang melakukan upaya pencarian tak juga menemukan Endi.
"Tim sudah dibentuk secara bergantian menunggu korban hanyut di air terjun. Itu untuk mengantisipasi apabila korban tiba-tiba muncul atau mengambang di permukaan air," kata Lukman. []