Jakarta - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul mengatakan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini menyesal. Ruhut bahkan meyakini Anies Baswedan mulai ditinggalkan oleh pemilihnya lantaran kebijakan reklamasi di kawasan Ancol.
"Saya mengerti mengapa kalian kecewa," kata Ruhut Sitompul kepada Tagar TV, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.
Saya mengerti mengapa kalian kecewa
Akhir Februari 2020, Anies menerbitkan izin perluasan Dunia Fantasi dan Taman Impian Ancol Timur, masing-masing 35 dan 120 hektare. Menurut Ruhut, kebijakan ini bertentangan dengan janji politik Anies yang menolak reklamasi di Teluk Jakarta pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.
"Ibarat meludah lalu dia menelan ludahnya kembali. Itulah seorang Anies, hanya pintar bermain kata-kata," ucapnya
Pengacara yang pernah berkantor di Partai Demokrat ini mengaku pernah berbicang dengan nelayan di Teluk Jakarta. Mereka, kata dia, merupakan pemilih Anies ketika Pilgub. "Mereka kini kecewa," ujar Ruhut.
Bekas politisi Golkar ini berpendapat masyarakat semakin cerdas. Wajar kepercayaan mereka kepada Gubernur Jakarta luntur akibat kebijakan yang bertentangan dengan ucapannya.
"Pemimpin itu yang diingat oleh rakyat adalah omongan cakapnya," ujarnya.
Baca juga:
- Reklamasi: Anies yang Berjanji, Anies yang Ingkari
- Reklamasi, Anies Baswedan Terancam Penjara 5 Tahun
- Uji Coba Vaksin Corona Tak Akan Picu Sebaran Virus
Ruhut berkata, sebagian masyarakat memilih Anies di Pilgub bukan karena menilai kapasitas kepemimpinan. Mereka, kata dia, terpancing dengan hasutan berbungkus agama.
"Karena terpancing emosi yang dikompor-kompori oleh pendukung Anies, termasuk Anies-nya sendiri," ujarnya.
Anies berdalih ingin memanfaatkan daratan yang muncul akibat penumpukan lumpur dari pengerukan sungai dan waduk di Jakarta. Pemerintah Jakarta tak ingin membiarkan begitu saja 3,4 juta meter kubik lumpur yang kini berubah menjadi daratan seluas 20 hektare di Ancol Timur.
Menurut Anies Baswedan, penumpukan itu dapat menghambat aliran air sungai ke Teluk Jakarta. Dengan demikian, reklamasi kali ini juga bertujuan untuk mengatasi banjir.[]