Realisasi APBD Kota Semarang di Masa Pandemi Terjaga Tinggi

Ragam tantangan di masa pandemi tak membuat kinerja Pemkot Semarang kendor. Buktinya, realisasi APBD tetap terjaga tinggi.
Laju pembangunan di Kota Semarang tetap terjaga tinggi meski di tengah pandemi. Buktinya, realisasi APBD 2020 mencapai 97, 93%. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Di tengah berbagai tantangan di masa pendemi, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tetap terus berkomitmen mengoptimalkan pelayanan dan program pembangunan untuk masyarakat. Buktinya, realiasasi APBD tetap terjaga tinggi, hampir mendekati 100%.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan realisasi fisik anggaran pembangunan Kota Semarang pada tahun 2020 mencapai angka 97,93%. Capaian tersebut lebih tinggi di atas serapan anggaran tahun 2019 yang sebesar 93,71%.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, menyebut dengan capain itu pemerintahannya mampu menjaga tren positif realisasi anggaran selama ini. Pada tahun 2019, serapan anggaran juga lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang di angka 92,29%.

Sementara jika dikomparasikan dengan realisasi anggaran di tingkat provinsi maupun nasional, capaian Kota Semarang juga lebih tinggi. Malah capaian keuangan APBD Jawa Tengah maupun APBN cenderung menurun selama pandemi jika dibanding tahun lalu.  

Di Provinsi Jawa Tengah contohnya, jika pada tahun 2019 berhasil mencatatkan capaian 77,31%, di tahun 2020 turun di angka 57,21%. Sedangkan di tingkat nasional, yang semula 86,65% di 2019, ikut turun menjadi 67,59% pada tahun 2020.

Terbukti serapan fisik Pemkot Semarang cukup besar jika dibanding nasional dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Terkait capaian tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengapresiasi jajarannya yang telah berupaya melakukan sejumlah penyesuaian kinerja, sehingga dapat tetap maksimal dalam memanfaatkan anggaran untuk kepentingan masyarakat. 

Bagi Hendi, capaian itu menjadi bukti konsistensi Pemkot Semarang dalam mewujudkan segala hal positif terkait pembangunan bagi masyarakat. 

"Saya tentu saja berterima kasih kepada sedulur-sedulur yang terus berupaya di tengah pandemi, dan berhasil menjaga tren positif pada tahun-tahun sebelumnya, meski dihadapkan pada tantangan yang luar biasa," kata Hendi.

"Sehingga ketika memasuki tahun 2021 kita masih dihadapkan pada situasi pandemi yang belum berakhir, saya tetap menaruh harapan besar sedulur-sedulur dapat terus konsisten dalam melaksanakan tugas pengabdiannya," sambung dia.

Sementara itu, Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Semarang, Widoyono menambahkan setidaknya ada tiga hal besar dampak pandemi terhadap sektor keuangan, yakni penurunan pendapatan, APBD dan refocusing anggaran 2020.

Menurutnya, berfokus pada penanganan Covid-19, berbagai anggaran pembangunan infrastruktur dialihkan pada penanganan pasien dan pencegahan penyebaran virus corona. Sekaligus penyiapan SDM, kesehatan serta sarana prasarana kesehatan.

Baca juga: 

Faktanya, hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kinerja Pemerintah Kota Semarang. "Terbukti serapan fisik Pemkot Semarang cukup besar jika dibanding nasional dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," tutur dia.

Widoyono mengungkapkan dalam menjaga capaian dan kinerja keuangan, Pemkot Semarang setiap bulan rutin menggelar Rapat Koordinasi Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) yang dipimpin langsung Wali Kota Semarang.

“Alhamdulillah, meski dengan sistem kerja work from home (WFH), rapat online dan berbagai kegiatan adaptif di masa pandemi, namun hal tersebut tak mengurangi capaian kinerja dan pembangunan yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Semarang,” pungkas dia. []

Berita terkait
Kemendagri Minta Pemda Percepat APBD dan Mudahkan Investasi
Kemendagri meminta Pemda mempercepat pelaksanaan APBD dan Kemudahan Investasi Daerah sesuai Surat Edaran Mendagri.
Husin Perindo Kritik Sejumlah Proyek Infrastruktur APBD 2021
Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat komentari beberapa proyek infrastruktur di APBD 2021.
Anggota Dewan Bulukumba Bahas APBD Hingga Larut Malam
Pembahasan dan pandangan umum fraksi tetap dilaksanakan oleh anggota DPRD Bulukumba hingga larut malam. Padahal saat ini adalah suasana libur