Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan perdagangan terbesar di kawasan yang baru saja ditandatangani yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan memberikan efek berlanjut perekonomian (spill over effect) bagi kinerja ekspor Indonesia.
Bahkan, Agus meyakini adanya RCEP sendiri diharapkan bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke dunia mencapai 7,2 persen.
"Melalui RCEP, Indonesia bisa menikmati spill over effect dari negara anggota maupun tidak. Perluasan peran melalui global suplai chain dari spill over effect tersebut berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke dunia sebesar 7,2 persen," kata Agus dalam konferensi pers secara daring, Minggu, 15 November 2020.
(Manfaat) tidak akan terwujud apabila kita bersikap hanya menunggu dan tidak melakukan perubahan mendasar.
Baca juga: Kemenperin Latih IKM Teknik Pengelasan untuk Komponen Sepeda
Untuk itu, kata Agus, RCEP diharapkan bisa menjadi katalis bagi Indonesia untuk memasuki rantai pasok dunia atau global value chain secara lebih dalam. Ini sebagai upaya untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Namun, kata dia, untuk memperoleh manfaat RCEP secara maksimal harus dilakukan dengan terus meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Ini bertujuan agar bisa memberikan nilai produk ekspor yang kompetitif di perdagangan global.
"(Manfaat) tidak akan terwujud apabila kita bersikap hanya menunggu dan tidak melakukan perubahan mendasar," ucap Agus.
Baca juga: Menteri Perdagangan Terbitkan Dua Beleid Pacu Ekspor
Perubahan yang dimaksud, dengan menjadikan program penguatan daya saing sebagai agenda tetap di sektor perekonomian. Mulai dari software atau hardware. sektor jasa atau barang, pengusaha besar atau UMKM, sektor pemerintah atau swasta.
Sebagai informasi, perjanjian RCEP pada Minggu ini ditandatangani oleh Menteri Perdagangan atau Menteri yang diberikan kewenangan oleh pemimpin negara-negara anggota RCEP, yakni 10 negara ASEAN dan lima negara mitra, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan China. Perundingan RCEP sendiri sudah berlangsung selama delapan tahun tepatnya sejak 2013 dan sudah melewati 31 putaran. []