Raup Cuan 2019, Taspen Jajal Unit Investasi Syariah

Taspen bakal mengejar pembentukan unit investasi syariah pada semester I/2020 seusai meraup cuan sebesar Rp 388,24 miliar sepanjang 2019.
Ilustrasi pekerja melihat produk PT Taspen (persero). (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan)

Jakarta - PT Taspen (Persero) bakal mengejar pembentukan unit investasi syariah pada semester I/2020 seusai meraup cuan sebesar Rp 388,24 miliar sepanjang 2019. Menurut Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih target tersebut cukup realistis untuk dicapai mengingat terdapat sejumlah asumsi pendukung.

Pertama karena 90 persen lebih penduduk Indonesia adalah muslim. "Kami ingin memberikan opsi kepada penduduk indonesia dalam berinvestasi," ujar Antonius pada Paparan Kinerja 2019 di Jakarta, Senin 27 Januari 2020.

Alasan lain yang dikemukakan oleh bos Taspen itu adalah mayoritas saham yang ada di pasar modal saat ini didominasi oleh syariah. Dalam catatan dia, hampir 70 persen instrumen saham merupakan bentuk syariah.

"Kecuali obligasi karena tidak semua bisa disyariahkan," tutur dia.

Baca juga: Sengkarut Jiwasraya, Taspen Malah Untung Rp 388 M

Nantinya, apabila sudah terbentuk unit investasi syariah, seluruh proses penanaman modal dari nasabah akan melalui prinsip-prinsip yang sesuai dengan pedoman syariah.

Adapun, proses tersebut antara lain penerimaan investasi oleh tim syariah perseroan, kemudian ditempatkan pada instrumen syariah, dan return yang diberikan kepada nasabah juga melalui bank syariah.

"Jadi metodenya end to end, dari ujung ke ujung," ucapnya.

Optimisme tersebut bertambah kuat lantaran Antonius pernah terlibat dalam penyusunan cetak biru reksadana syariah. Dia bercerita saat masih menjadi manager investasi di Bahana instrumen syariah cenderung lebih stabil.

Narasi tersebut dia dapatkan setelah mengolah data saham 30 tahun belakangan ini. "Kalau pun melonjak, itu tidak setinggi yang bukan syariah. Dan, kalau pun turun itu tidak sedalam yang nonsyariah, jadi lebih stabil," ungkapnya.

Taspen tengah menunggu lampu hijau dari Kementerian BUMN terkait dengan rencana strategis perseroan ini. Nantinya, unit investasi syariah akan berada dibawah naungan Taspen Life.

Ke depan apabila sudah berkembang dengan baik, unit investasi syariah akan ditingkatkan status kelembagaannya menjadi unit usaha syariah Taspen. Menurut penuturan Antonius, dana kelolaan nasabah yang ditempatkan pada instrumen syariah mencapai belasan triliun.

"Saya percaya pertumbuhan instrumen investasi syariah akan bisa lebih cepat dibandingkan dengan yang konvensional, karena basic-nya masih kecil," kata dia.

Taspen membagi portofolio investasi keuangannya dalam benerapa sektor, seperti obligasi 67,5 persen, deposito 18,7 persen. Lalu, reksadana 6,7 persen, saham 4,9 persen, serta investasi langsung 2,2 persen.

Terkhusus untuk instrumen saham, perseroan mengklaim bahwa manajeman membidik sekuritas yang masuk dalam indeks LQ45, atau tergolong baik.

Dari portofolio lima tahun terakhir atau sejak 2015, saham pilihan Taspen diperkirakan menghasilkan return senilai Rp 3,5 triliun. Angka tersebut merupakan akumulasi capital gain maupun deviden dari 51 saham yang dipilih Taspen. []

Berita terkait
Taspen Targetkan Pertumbuhan di Atas Industri
Badan usaha milik negara yagn bergerak dalam industri asuransi, PT Taspen menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata industri pada tahun 2020.
Mau Dilebur dengan Asabri, Dirut Taspen: Kami Siap
Rencana pemerintah untuk melebur dua perusahaan asuransi berlabel BUMN PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) masih terus bergulir.
Daftar Saham Taspen yang Diklaim Hasilkan Rp 3,5 T
PT Taspen (Persero) mampu membuktikan diri sebagai lembaga asuransi milik pemerintah yang berkinerja moncer pada sepanjang 2019.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi