BPBD Jatim Dalami Ancaman Pergerakan Tanah di Lumajang

Tim Peneliti Kementerian ESDM menyebutkan daerah yang dianggap berpotensi terjadinya likuifaksi adalah daerah pesisir selatan.
Warga mengamati lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) saat gempa di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2018). Kementerian PUPR menyatakan kawasan permukiman Petobo tidak dapat dibangun lagi sehingga warga yang tinggal dikawasan tersebut harus direlokasi. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mulai mendalami adanya ancaman bencana likuifaksi (pergerakan tanah) di Jawa Timur. Titik mitigasi itu dipusatkan di Lumajang.

Ketua Tim Peneliti yang juga Penyidik Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Farah Destiasari mengatakan pendalaman melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kegiatan penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik bor tangan dan swedish sounding test.

"Pendalaman ini untuk meneliti potensi likuifaksi di Jatim," katanya, dikonfirmasi, Jumat, 25 September 2020.

Farah menyebutkan daerah yang dianggap berpotensi terjadinya likuifaksi adalah daerah pesisir selatan. Seperti halnya di Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.

“Kegiatan penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik bor tangan dan swedish sounding test,” ujarnya.

Farah menjelaskan nantinya akan mengambil sampel di 150 titik di semua desa di Kecamatan Kunir. Sementara untuk swedish sounding test, hanya digunakan sebagai pendukung.

Rencananya bor tangan dilakukan di 150 titik dengan berkeliling di 11 desa yang ada di Kecamatan Kunir hingga awal Oktober mendatang. Untuk titik pertama aktivitas bor tangan dan swedish sounding test dilakukan di lahan perkebunan samping Lapangan Sukosari, Dusun Sukomaju, Desa Sukosari.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Gatot Soebroto menjelaskan pendalaman ini bisa menjadi langkah deteksi dini dan kesiapsiagaan terhadap segala potensi bencana ada di Jatim.

Pihaknya berharap bisa menjadi upaya pengurangan risiko bencana di Jatim dengan mengkaji dan meneliti potensi bencana ini. Mengingat semua orang pasti berharap tidak ingin ada bencana di sekitarnya.

"Maka ita perlu melakukan deteksi dini. Minimal untuk mengurangi risiko bencana, dan meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan,” ucapnya.[]

Berita terkait
Potensi dan Kerawanan Tsunami Wilayah Pantai Selatan Jatim
Berdasarkan peta sumber gempa BMKG, wilayah Pantai Selatan memiliki potensi terjadinya gempa dan tsunami karena ada zona subduksi.
Khofifah Heran Warga Jatim Masih Terhipnotis Judi Online
Gubernur Jatim, Khofifah menyayangkan warga yang terjerumus ke judi online di tengah pandemi Covid-19
Waspada ISPA Ancaman Anak di Wilayah Besuki Raya Jatim
Penelitian Universitas Jember menemukan 44,8 persen anak di wilayah Besuki Raya, Jatim menderita ISPA