Jakarta - Striker Marcus Rashford bakal menjadi sorotan. Di usianya yang masih 21, dirinya menjadi tumpuan lini depan tim nasional Inggris. Di laga melawan Bulgaria di kualifikasi EURO 2020 di Stadion Wembley, Sabtu 7 September 2019 malam WIB, Rashford bakal diduetkan dengan Harry Kane.
Rashford sudah menanggung beban lebih berat di Manchester United. Pasalnya, Man United sudah melepas Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. Kini, alumni akademi Man United yang menjadi tulang punggung The Red Devils.
Kini, beban sama juga ditanggung Rashford saat manajer tim nasional Inggris Gareth Southgate menjadikannya sebagai starter di pertandingan melawan Bulgaria. Beban kian berat karena Southgate sudah memperingatkan pemain. Bila tampil di bawah performa, mereka harus siap-siap dicoret dari skuat The Three Lions.
Kane adalah penyelesai yang andal. Saya termotivasi untuk mengunggulinya. Bila dia mencetak enam gol, saya juga harus mencetak enam gol. Bila dia mencetak tujuh gol, saya harus bisa delapan gol
Namun Rashford tak mempersoalkan beban yang ditanggungnya. Bahkan dirinya sudah mendapat beban saat mulai berlatih sepak bola sejak usia tujuh tahun.
"Menurut saya tekanan di sepak bola tidak akan pernah sama. Atmosfernya juga berbeda. Tekanan justru bisa pemain fokus pada pertandingan. Tetapi Anda tidak akan pernah yakin apa yang akan terjadi. Inilah indahnya olah raga," kata Rashford seperti dikutip Express.
"Siapa pun tak ada yang bisa menambah beban yang sudah ditetapkan untuk Anda. Demikian pula di Man United, Anda juga sudah harus terbiasa dengan beban yang ditanggung sejak Anda berusia tujuh, delapan atau sembilan tahun," ujarnya.
Rashford tampaknya tak terbebani. Dirinya menunjukkan konsistensinya di timnas dengan mencetak empat gol di enam pertandingan terakhir.
Torehan gol pemain termuda di Piala Dunia 2018 ini memang belum sebanding dengan Kane yang sudah 22 kali membobol gawang lawan. Namun di usia yang sama dengan Rashford, kapten Tottenham Hotspur ini baru mencetak satu gol.
"Saat Anda tidak bisa mencetak gol, ini akan menghantui Anda. Bahkan bagi saya ini sungguh persoalan besar. Saat Anda bermain bagus dan tim menang, tentu Anda bahagia. Saat Anda pulang, otomatis akan berpikir, 'Kenapa saya tidak bisa mencetak gol?'. Tetapi kini pemain depan sudah berubah. Semua fokus pada hasil akhir," kata Rashford lagi.
"Siapa pun ingin mencetak gol sebanyak mungkin. Kini pemain akan menjadikan pemain lain sebagai motivasi agar bisa lebih baik lagi," ucap Rashford yang menjadikan Kane sebagai pemain yang harus 'dikalahkan'
"Kane adalah penyelesai yang andal. Saya termotivasi untuk mengunggulinya. Bila dia mencetak enam gol, saya juga harus mencetak enam gol. Bila dia mencetak tujuh gol, saya harus bisa delapan gol," ujarnya menegaskan. []