Ramai Dibully, Ini Tanggapan Resmi JNE

Tanggapan JNE terkait bullyan warganet di Twitter.
JNE. (Tagar/Twitter)

Jakarta - Sejak semalam sampai pagi hari ini, trending tagar Boikot JNE di Twitter Indonesia masih mencuat. Terhitung hingga detik ini, tagar Boikot JNE sudah tembus lebih dari 5 ribu lebih cuitan. Pesan cuitan-cuitan tersebut mengarah pada ujaran mengaajak berhenti menggunakan jasa layanan pengantaran barang JNE.

Besar harapan kami penjelasan ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut,

Head of Media Relations JNE Hendrianida Primanti pun menegaskan 3 hal sebagai respons dari #BoikotJNE, yaitu:

1. JNE sebagai perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh anak bangsa, diawali dari pemahamannya sejak didirikan 30 tahun silam oleh Founding Father JNE, Bapak H. Soeprapto Soeparno. JNE mempunyai nilai-nilai spiritual seperti kebiasaan Memberi, Menyantuni dan Menyayangi kepada anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu dan kaum dhuafa lainnya.

2. JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik sebagaimana JNE memfasilitasi seluruh kegiatan untuk mendukung 50 ribu karyawan di seluruh nusantara yang juga dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama.

3. Video-video yang kami post di social media kami dalam ucapan selamat ulang tahun yang ke 30. JNE menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak manapun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan kami, sehingga tagline 'Bahagia Bersama' dapat bermakna mengantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia dan memberikan manfaat terhadap bangsa mau pun negara.

"Besar harapan kami penjelasan ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut," ujar Hendrianida dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu, 12 Desember 2020.

Diketahui sebelumnya, JNE alias Jalur Nugraha Ekakurir masih dalam suasana hari ulang tahun HUT. JNE didirikan pada 26 November 1990 yang memiliki kantor pusat di Jakarta Barat. Atas suasana HUT inilah, JNE mendapat banyak ucapan dari berbagai tokoh, salah satunya mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

"Kepada JNE selamat ulang tahun yang ke-30. Tentu saya doakan dan berharap agar visi dan misinya bisa tercapai. JNE bisa menjadi pemain global dan tentu pelanggannya sangat puas dan bisa membantu perekonomian Indonesia," ujar BTP, sebagaimana dikutip Cerdikindonesia.com Sabtu, 12 Desember 2020 dini hari.

"Alhamdulillah di #jumatberkah hari ini JNE mendapat ucapan dari Ustadz Haikal Hasan. Terima kasih atas doa-doa penyemangatnya, Ustadz. Aamiin ya Rabbal alamin...," tulis JNE beberapa waktu lalu.

Namun sayangnya, cuitan tersebut sudah dihapus pihak pengelola media sosial akun Twitter @JNE_ID. Namun beberapa netizen sempat screenshoot cuitan tersebut.

Selain itu warganet juga turut membawa nama-nama Ustadz Haikal Hassan Baras dan istilah kadrun saat meramaikan cuitan tagar Boikot JNE.

"Owalah... Ternyata oh ternyata jasa pengiriman JNE tuh milik KADRUN,klo gitu fix Gue boikot JNE, #BoikotJNE," tulis akun @Ekosepu33616063.

Bahkan salah satu netizen sampai mengutas salah satu foto Ustadz Haikal Hassan bersama sejumlah karyawan JNE. "Gk usah percaya JNE lagi," cuit akun @lelucky99.

Selain ucapan selamat ulang tahun dari Ustadz Haikal Hasan, ternyata warganet juga menyorot postingan Ustadz Abdul Somad terkait ulang tahun JNE.

Dari akun @Da*idj* mengomentari postingan JNE Express terkait ucapan ulang tahun dan doa tulus dari Ustadz Abdul Somad. Namun banyak pula netizen yang menanyakan terkait tagar Boikot JNE. Karena hal ini dinilai tidak bermanfaat. Selain itu ada netizen yang mempertanyakan terkait pengajian rutin yang dilakukan oleh pegawai JNE. []

Baca juga:

Berita terkait
Ini Profil JNE yang Diboikot Warganet
JNE dirintis oleh H Soeprapto Suparno dan diresmikan pada 26 November 1990 di Jakarta.
Twitter Rilis Fitur Baru, Tweet Dapat Dibagikan ke Snapchat
Aplikasi jejaring sosial Twitter, merilis fitur baru yang dapat menyebarkan tweet jauh lebih luas ke berbagai platform Snapchat.
Ray Rangkuti Ungkap Sebab Warganet Kerap Nyinyiri Luhut Pandjaitan
Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti menanggapi ekspresi warganet Twitter, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan kerap dinyinyiri.