Ini Profil JNE yang Diboikot Warganet

JNE dirintis oleh H Soeprapto Suparno dan diresmikan pada 26 November 1990 di Jakarta.
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). (Foto: Tagar/net)

Jakarta - Gara-gara mengunggah video ucapan selamat ulang tahun ke-30 dari pendakwah Haikal Hasan di akun media sosialnya, warganet pun ramai-ramai menyerukan boikot PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Tagar #BoikotJNE sempat menduduki posisi teratas sebagai trending topic yang paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter pada Jumat malam, 11 Desember hingga Sabtu dinihari 12 Desember 2020.

Berikut profil PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

JNE dirintis oleh H Soeprapto Suparno dan diresmikan pada 26 November 1990 di Jakarta. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik ini didirikan sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TIKI) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.

Selama bertahun-tahun TIKI dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Hal inilah yang membuat kedua perusahaan ini bersaing.

Satu tahun kemudian tepatnya 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang berkantor pusat di Hong Kong dan kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, persaingan di pasar domestik yang begitu ketat sehingga JNE melakukan perluasan jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TIKI dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar dalam negeri.

JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.

Selama bertahun-tahun TIKI dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Hal inilah yang membuat kedua perusahaan ini bersaing.

JNE akhirnya memisahkan diri dari TIKI dan membuat perusahaan sendiri dengan manajemen sendiri serta logo yang membedakannya dari TIKI.

JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian pada tahun 2004 JNE membeli gedung untuk dijadikan Kantor Pusat. Keduanya berada di Jakarta. Saat ini kantor pusat JNE berada di Tomang Raya No 9 & 11 Jakarta Barat.

Baca juga: Baca juga: Ini Penyebab Warganet Serukan Boikot JNE di Media Sosial
Baca juga: JNE Beri Diskon Pengiriman ke Hongkong, Singapura, Tiongkok, Taiwan

Saat ini titik-titik layanan JNE telah mencapai diatas 6,000 lokasi dan masih terus bertambah, dengan jumlah karyawan lebih dari 40,000 orang.

Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubungkan dengan sistem komunikasi on-line, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui status terkini pengiriman paket atau dokumen.

Kehandalan dan komitmen JNE ini terbukti dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2008 atas sistem manajemen mutu. []

Berita terkait
Ini Penyebab Warganet Serukan Boikot JNE di Media Sosial
#BoikotJNE trending di media sosial Twitter. Seruan boikot JNE muncul setelah akun media sosial perusahaan tersebut mengunggah video Haikal Hassan.
Selama Ramadan, JNE Proyeksikan Pengiriman Paket Naik
JNE memproyeksikan pengiriman paket selama Ramadan sampai puncaknya di Idul Fitri 2019, akan tumbuh sekitar 30-70 persen
Volume Pengiriman Meningkat, JNE Bangun Stasiun Baru di Bandung
Volume pengiriman meningkat, JNE bangun stasiun baru di Bandung di atas lahan seluas 8.700 meter persegi.