Ramadan Ala Masjid Cheng Ho Surabaya Saat Covid-19

Ketua Harian Masjid Cheng Ho Hasan Basri mengatakan kegiatan selama Ramadan berubah di tengah pandemi Covid-19.
Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya kondisi sepi selama pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya – Ramadan tinggal menghitung hari, suasana di Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya tampak sepi, tidak ada satu pun pengunjung datang. Begitu pula saat azan zuhur berkumandang, tak terlihat masyarakat berbondong-bondong datang. 

Akhirnya, salat berjemaah tetap digelar diikuti pengurus masjid dengan jarak masing-masing 30 cm. Padahal sesuai dengan catatan pengurus masjid, biasanya menjelang bulan puasa Ramadan selalu banyak datang berkunjung. 

Kalau dulu saat jelang dan pas Ramadan itu hati gembira, sekarang galau, karena ruang lingkup terbatas.

Namun, saat ini suasa jelang Ramdan sangat berbeda jauh dibanding tahun kemarin, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Hasan Basri.

Hasan menjelaskan jelang Ramadan seperti tahun lalu saja banyak pengunjung datang, serta kegiatan dilakukan oleh pengurus masjid. Tapi saat ini, dengan adanya pandemi Covid-19 atau virus corona suasana masjid menjadi sepi dengan tak ada aktivitas.

Kondisi ini tentu sangat dipahami oleh pengurus Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, karena hampir semua masjid di Indonesia bahkan dunia juga merasakan hal sama. Namun, banyak doa dikatakan oleh Hasan terutama saat bulan puasa Ramadan ini supaya hati umat muslim di dunia tetap gembira di tengan wabah virus corona.

“Kalau dulu saat jelang dan pas Ramadan itu hati gembira, sekarang galau, karena ruang lingkup terbatas,” kata Hasan.

Masjid bertempat di Jalan Gading no 2 A Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya ini harus menghentikan hampir seluruh kegiatan selama bulan Ramadan, karena masih merebaknya Covid-19. Meski begitu, para pengurus masjid ini optimis Ramadan tetap berlangsung seperti biasanya. Yakni tanpa ada pembatasan-pembatasan saat melakukan ibadah.

Hasan membayangkan, Ramadan tahun ini cukup memprihatinkan. Alasannya saat momen beribadah setahun sekali berjemaah dan berbagi kebaikan harus dilaksanakan di rumah. Sekaligus imbauan pemerintah untuk tak menimbulkan keramaian.

“Jadi di Ramadan ini kami cukup sedih, karena kegiatan kita biasanya bisa mengundang anak yatim dan kaum duafa, tapi sekarang tidak bisa. Padahal setiap ramadan kita bisa menyantuni sampai 11 ribu orang. Ini agak sedikit dan cukup sedih sekali,” tutur dia.

Suasana sedih ini sudah tergambar saat menjelang Ramadan ini, terutama dengan beberapa kegiatan ibadah, seperti tidak menggelar Salat Jumat. Hal itu tidak lagi dilaksanakan sejak adanya imbauan dari pemerintah soal larangan pengumpulan massa.

"Kita mengadakan salat lima waktu saja, kalau sifatnya mendatangkan massa banyak ditiadakan. Kita menuruti Undang Undang pemerintah," ujar dia.

Sementara mengenai ibadah Salat Tarawih ketika Ramadan, Hasan mengaku hal tersebut terancam ditiadakan. Meskipun pihaknya sudah membuat jadwal imam untuk salat tarawih. Alasannya yakni di setiap bulan puasa jemaah di masjid ini cukup membludak.

"Salat Tarawih kita mengikuti aturan pemerintah, jadi seperti itu (tidak digelar)," ucap dia.

Masjid Cheng Hoo SurabayaJemaah Masjid Cheng Hoo Surabaya melaksanakan salat di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Berbuka Door to Door dan Pengajian Live Streaming

Bukan hanya itu saja, paling membuat sedih menurut Hasan yakni pihaknya tidak bisa melangsungkan buka puasa bersama di halaman masjid punya arsitektur khas Tiongkok ini. Alhasil pengurus pun beerencana akan membagikan menu buka puasa langsung ke rumah-rumah warga.

"Kalau buka bersama kita membagikan ke rumah-rumah membutuhkan. Ke yayasan panti asuhan yang membutuhkan," papar Hasan.

Sementara untuk pengajian selama Ramadan, Hasan juga menyampaikan masih tetap digelar. Tapi skemanya berbeda, datang ke masjid hanyalah kiai atau ustaz. Jemaah dapat nonton langsung di channel YouTube masjid.

Namun, Hasan mengaku kesulitan mensosialisasi masyarakat untuk mendengarkan pengajian di Youtube. Pasalnya terbatas dengan kemampuan pengurus masjid menyebarkan informasi tersebut. Ia mengaku hanya membagikan link streaming melalui grup WhatsApp saja.

"Itu bisa diakses di YouTube Masjid Cheng Ho. Kita memanfaatkan berbagi link lewat grup-grup semua pengurus, kami maksimalkan di situ,” tambah dia.

Tak berhenti di situ saja, untuk Salat Idul Fitri, Hasan masjid belum bisa memastikannya. Pihak masjid menunggu perkembangan penanganan covid-19 dari pemerintah. Yang jelas terkait acara masih akan disiapkan. Saat ini saja, khotib sudah ditunjuk.

"Salat Idul Fitri, seandainya virus ini selesai pada waktu dekat ini, kemungkinan kita kembali normal. Semua jadwal sudah diatur, karena keadaan seperti ini kita ikuti aturan pemerintah," tutur Hasan.

Saat ini, kegiatan rutin yang dapat dilakukan pihak masjid, hanyalah penyemprotan disinfektan secara rutin. Selesai salat jemaah lima waktu, masjid langsung disterilisasi. Di sekitarnya juga sudah diterapkan protokol kesehatan. Seperti penyediaan sabun untuk cuci tangan dan hand sanitizer. []

Berita terkait
Nekat Mudik ke Banyuwangi, Siap-siap di Karantina
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan kepada warganya merantau ke daerah lain untuk tidak mudik guna memutus rantai pandemi Covid-19.
Khofifah Finalisasi Pergub PSBB di Surabaya Raya
Pemprov Jatim bersama Forkopimda telah menerima Surat dari Menkes terkait penerapan PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Kata Risma Usai Menkes Setujui PSBB di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebelum PSBB diterapkan Pemkot sudah berupaya untuk memutus rantai pandemi Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.