Ragam Penyakit Serang Pengungsi Korban Gempa Maluku

Tak hanya itu, para pengungsi makan juga tidak teratur serta tidur dalam ketakutan mempengaruhi kesehatan.
Tenaga medis tengah memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi korban gempa bumi di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya).

Ambon - Para pengungsi korban gempa bumi di sejumlah titik pengungsian di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, Maluku, terserang berbagai penyakit.

"Selain banyak terserang gatal-gatal, ada juga kurang darah, demam, pilek dan batuk," ujar Gazali Patty, warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Jumat 4 Oktober 2019.

Di lokasi tempatnya Gazali mengungsi bersama ribuan warga, belum ada posko kesehatan yang didirikan. Oleh sebab itu, warga yang sakit hanya diobati petugas kesehatan desa.

Ketiadaan posko kesehatan diperparah tak adanya sarana MCK, dan minimnya bantuan logistik kebutuhan pengungsi.

Salah seorang warga Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Moses juga mengeluhkan kondisi serupa. Moses mengatakan, di tempatnya meski ada posko kesehatan dan tenaga medis di lokasi pengungsian, namun warga terus sakit-sakitan.

"Mungkin karena dingin ya apalagi beberapa malam ini terus turun hujan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh mengatakan, para pengungsi yang masih menempati lokasi-lokasi pengungsian mulai terserang penyakit.

Untuk sementara stok obat aman dan kami intensif berkoordinasi dengan petugas medis yang ditugaskan di posko

Penyakit itu berupa, batuk, pilek deman hingga kulit gatal-gatal. Penyebabnya faktor lingkungan, minimnya sanitasi, di mana setelah hujan air tergenang di sekitar lokasi pengungsian.

Pontoh mengakui, lokasi pengungsian yang ditempati warga saat ini masih sangat jauh dari standar kesehatan.

Hal itu menyebabkan warga tidak nyenyak saat tidur karena terkena hujan di malam hari dan terkena sengatan matahari siang harinya. Kemudian kalau tidur hanya beralaskan terpal membuat pengungsi rentan terserang penyakit.

"Tak hanya itu, para pengungsi makan juga tidak teratur serta tidur dalam ketakutan mempengaruhi kesehatan," ujarnya.

Untuk masalah kesehatan, kata Pontoh, pihaknya telah membentuk posko kesehatan di sejumlah lokasi pengungsian termasuk menyediakan stok obat.

"Untuk sementara stok obat aman dan kami intensif berkoordinasi dengan petugas medis yang ditugaskan di posko," katanya. []

Berita terkait
4 Ibu Hamil di Maluku Melahirkan di Pengungsian
Ke empat orang itu terdapat di lokasi pengungsian Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pemerintah Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar untuk Maluku
Menteri Sosial RI memberikan bantuan RP 1,3 Miliar kepada korban gempa bumi di Maluku
Tiga Meninggal Dunia Pascagempa M 6.8 di Maluku
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan tiga warga meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.