4 Ibu Hamil di Maluku Melahirkan di Pengungsian

Ke empat orang itu terdapat di lokasi pengungsian Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno dan istrinya Beatriz Orno saat menggendong bayi laki-laki usai dilahirkan ibunya di tenda pengungsian di kawasan Universitas Darussalam (Unidar) Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa 1 Oktober 2019.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Ambon - Semenjak gempa bumi menguncang Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, ada empat ibu hamil melahirkan bayinya di lokasi pengungsian.

Ke empat orang itu terdapat di lokasi pengungsian Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Ada empat ibu hamil melahirkan di posko pengungsian di Rindam Waimital. Jumlah itu belum termasuk di daerah lain yang terdampak gempa," ujar Humas Satuan Tugas Penanganan Bencana Gempa Provinsi Maluku, Frona Koedoeboen, Jumat 4 Oktober 2019.

Dari ke empat ibu hamil, satu di antaranya sepupu saya, melahirkan dua hari lalu

Ini juga diakui Sity Zainab, salah seorang pengungsi di Desa Waimital yang dihubungi dari Ambon. Dia membenarkan ada empat warga di Desa Waimital melahirkan di lokasi pengungsian.

"Dari ke empat ibu hamil, satu di antaranya sepupu saya, melahirkan dua hari lalu," ungkapnya.

Dia menyebut saudaranya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun kondisi tidak memungkinkan makanya langsung ditangani tim medis di lokasi pengungsian.

Sebelumnya, seorang pengungsi warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, juga melahirkan bayinya di lokasi pengungsian di desa tersebut.

Warga bernama Hartini Ohorella itu diketahui melahirkan seorang bayi laki-laki saat Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno sedang mengunjungi lokasi pengungsian.

Sebelumnya diberitakan, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis 26 September 2019 sekitar pukul 08.46 WIT.

Lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan, 128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 Km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 Km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 Km.

Akibat gempa tersebut tercatat 38 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka. Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.[]

Berita terkait
Pemerintah Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar untuk Maluku
Menteri Sosial RI memberikan bantuan RP 1,3 Miliar kepada korban gempa bumi di Maluku
23 Orang Meninggal Dunia Pasca Gempa M 6,5 Maluku
Korban meninggal tertinggi diidentifikasi di Kabupaten Maluku Tengah, sebanyak 14 orang.
Tiga Meninggal Dunia Pascagempa M 6.8 di Maluku
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan tiga warga meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.