Rachmat Gobel, Caleg Nasdem Jadi Anggota DPR

Rachmat Gobel melenggang ke Senayan. Dia memperoleh hasil sebanyak 146.067 suara dari total 721.032 suara di Provinsi Gorontalo
Rachmat Gobel lolos melenggang ke Senayan. (Foto: Instagram/gobelrachmat

Jakarta - Mantan menteri perdagangan Rachmat Gobel melenggang ke Senayan. Dia memperoleh hasil suara sebanyak 146.067 dari total 721.032 suara di Provinsi Gorontalo. 

Bos Panasonic Grup ini mencalonkan diri jadi anggota DPR RI melalui Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dari Dapil Gorontalo. Dari hasil rekapitulasi sementara, Rachmad Gobel berhasil tembus ke Senayan.

Menurut Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo Hamim Pou, Rachmad Gobel sosok yang pantas menjadi panutan wakil rakyat di tingkat Nasional.

"Beliau sudah memiliki modal sosial yang tinggi di Gorontalo. Rachmat Gobel adalah orang yang sangat dihormati, peduli, dermawan, dan merepresentasikan kepentingan dan karakter Gorontalo secara Nasional,” kata Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo Hamim Pou, Senin 13 Mei 2019. 

Dengan terpilihnya pria berkelahiran 3 September 1962 ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia, pertanian, pariwisata, dan kebudayaan di Gorontalo. 

Memang bagi pria kelahiran Gorontalo ini, terjun ke dunia politik bukanlah yang pertama kalinya. Pada 26 Oktober 2014, dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri perdagangan dalam Kabinet Kerja Periode 2014-2019. 

Lahir dari keluarga pebisnis, anak kelima dari pasangan Drs H Thayeb Mohammad Gobel (alm) dan Annie Nento Gobel (almh) ini juga sejak masih muda sudah terlihat jiwa kepemimpinan dan kewibawaan. Sebab, sedari kecil dia telah dididik untuk menjadi pewaris dan pemimpin dari perusahaan Kelompok Usaha Gobel yang didirikan dan dipimpin oleh Thayeb Mohammad Gobel, ayahnya.

Prinsip kerja keras selalu ditanamkan dalam keluarga pria berusia 56 ini sejak usia mudanya. Itu terlihat saat liburan sekolah. Dia sudah diperintahkan mengikuti latihan bekerja di pabrik sehari penuh, mengikuti ritme hidup sebagaimana layaknya seorang karyawan pabrik. Sejak saat itu, dia juga sudah diajak berdiskusi dan bertukar pikiran di seputaran dunia usaha. 

Setelah lulus sekolah menengah, pada usia ke-19 tahun, dia memutuskan untuk belajar di Jepang. Keputusannya memilih Jepang sebagai tempat pendidikannya itu hanya untuk bertujuan membesarkan perusahaan yang telah dirintis oleh ayahnya tersebut. Perusahaan yang dibangun oleh ayahnya itu pun juga ternyata menjalin hubungan kerja sama dengan  perusahaan Jepang, Matsushita Group.

Pada usia 24 tahun, Rachmat sudah menggondol gelar sarjana jurusan Perdagangan Internasional di Chuo University, Tokyo, Jepang. Setelah lulus, dia praktik kerja sekaligus menerapkan ilmunya di Matsushita Group, dekat Kota Osaka, Jepang.  

Pada tahun 1989,  usianya menginjak 26 tahun, pria asal Gorontalo ini kembali ke Jakarta untuk bergabung pada kelompok usaha Gobel. Dia menjadi Asisten Presiden Direktur di PT National Gobel yang sekarang bernama PT Panasonic Manafacturing Indonesia. 

Mulai sejak saat itu, suami Retno Damayanti ini sudah diuji membangun dan membesarkan perusahaan kelompok Gobel. Selama 25 tahun, dia berhasil membangun perusahaan Gobel Group menjadi suatu usaha yang ternama. Kemampuannya mengendalikan usahanya tersebut, membuat dia terbilang sebagai pengusaha yang sukses di Indonesia

Karena sikap kerjanya yang profesional itu, dia terpilih jadi  menteri perdagangan dalam Kabinet Kerja 2014-2019 oleh Presiden Joko Widodo. Tetapi sayangnya dia menjadi salah satu menteri yang terkena reshuffle kabinet. Posisinya diisi oleh Thomas Trikasih Lembong.

Keluarga 

Istri          : Retno Damayanti

Anak        : Nurfitria Sekarwillis Kusumawardhani

                  Mohammad Arif Gobel.

Pendidikan 

Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional, Chuo University, Tokyo, Jepang (1987).

Karier 

  • Direktur Utama, PT. Gobel International (Holding Company Kelompok Usaha,  Gobel), 1994
  • Komisaris, PT Panasonic Manufacturing Indonesia (d/h PT. National Gobel), 2002
  • Wakil Direktur Utama PT National Gobel, 1993 – 2002
  • Direktur Perencanaan PT National Gobel, 1991 – 1993  
  • Assisten Direktur Utama, PT National Gobel, 1989 – 1991  
  • Komisaris Utama PT Panasonic Gobel Indonesia (d/h PT National Panasonic Gobel), 2004 
  • Direktur Utama PT National Panasonic Gobel, 1993 - 2004 
  • Wakil Direktur Utama PT National Panasonic Gobel, 1992 – 1993 
  • Komisaris Utama PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (d/h PT Matsushita Gobel Battery Industry), 1998  
  • Direktur PT  Matsushita Gobel Battery Industry, 1994 - 1998 
  • Komisaris Utama PT Panasonic Gobel Eco Solutions Manufacturing Indonesia(d/h PT Matsushita Gobel Electric Works Manufacturing), 1994  
  • Komisaris Utama PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia(d/h PT Matsushita Denko Gobel), 1994 - 
  • Komisaris Utama PT Panasonic Healthcare Indonesia (d/h PT Matsushita Kotobuki Electronic Industries Indonesia), 1995 - sekarang 
  • Komisaris Utama, PT Nusantara Parkerizing, 2000   
  • Wakil Komisaris Utama PT Nusantara Parkerizing, 1999 - 2000 
  • Wakil Komisaris Utama PT Parker Metal Treatment Indonesia, 2002 - sekarang 
  • Komisaris Utama PT Gobel Dharma Nusantara, 2013  
  • Direktur Utama PT Gobel Dharma Nusantara, 2006 – 2013  
  • Komisaris PT Smart, Tbk, 2004  
  • Komisaris PT Indosat, Tbk. (Agustus 2008, ditunjuk Qatar Telecomm (Qtel) sebagai mitra strategis, sekaligus mewakili kepentingan Qtel dalam jajaran Komisaris PT Indosat, Tbk.), 2008 - 
  • Komisaris Utama PT Visi Media Asia, Tbk, 2014

Baca juga:

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"