Mataram - Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena itu, Polda NTB menginisiasi sebuah program Kampung Sehat untuk menggerakkan kesadaran warga memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah NTB.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk lomba tersebut dihajatkan untuk membangkitkan jiwa kompetitif di tengah masyarakat. Terlebih, pemerintah saat ini diberi amanah untuk menuntun masyarakat menuju tatanan hidup baru.
Kenapa berbentuk lomba? Memang sengaja seperti itu, karena lomba adalah cara tercepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Ada empat langkah mitigasi yang dibidik dalam Lomba Kampung Sehat tersebut, yakni untuk menurunkan kurva pertumbuhan Covid-19, menjaga ketahanan pangan masyarakat dan menurunkan angka gizi buruk, mendorong kebangkitan kembali roda perekonomian, dan menurunkan angka kejahatan di wilayah hukum Polda NTB.
"Perputaran ekonomi nasional, khususnya di Nusa Tenggara Barat melambat oleh mewabahnya Covid-19. Kalau hal ini tidak segera tertangani dengan baik, maka dampaknya akan meluas ke banyak segi kehidupan masyarakat kita, termasuk di dalamnya berdampak terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kapolda NTB Irjel Pol Mohammad Iqbal dalam keterangan yang diterima Tagar, Sabtu 20 Juni 2020.
Hal itu disampaikan Iqbal saat peluncuran perdana Kampung Sehat di Dusun Bantek, Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat pada Jumat 19 Juni kemarin.
Program Kampung Sehat didesain dalam bentuk lomba dengan tema Nurut Tatanan Baru. Lomba ini pun akan diikuti oleh 1.136 desa di NTB serta direncanakan berlangsung selama tiga bulan.
"Kenapa berbentuk lomba? Memang sengaja seperti itu, karena lomba adalah cara tercepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Saya menyadari, intervensi sebaik apapun tak akan berhasil jika masyarakat tidak terlibat. Nah, dengan lomba ini mereka akan menyusun sendiri protokol terbaik sesuai dengan lingkungannya,"ujarnya.
Menurut mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu, dalam pelaksanaan lomba pihak peserta diberikan keleluasaan dalam menyusun protokol yang dianggap terbaik sesuai dengan kondisi wilayahnya.
"Kami hanya memberikan guidelines bahwa tiap desa harus mempunyai protokol di bidang kesehatan, di bidang sosial kemasyarakatan, di bidang ekonomi, dan di bidang keamanan. Tujuannya jelas, kurva pertumbuhan infeksi baru di NTB menurun, tidak ada masyarakat yang tidak dapat makan, angka gizi buruk dan stunting menurun, aktivitas perekonomian kembali menggeliat dengan disertai protokol kesehatan yang baik," jelasnya.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memberikan apresiasinya pada lomba kampung sehat tersebut. Menurutnya, dengan adanya program kampung sehat ini, masyarakat semakin terpacu menjalani protokol kesehatan.
"Kita apresiasi ide baru Kapolda NTB, harapan kita semua, dengan di launchingnya program ini, desa-desa kita di NTB tidak hanya bersih dari Covid-19, tapi bersih dari kejahatan dan narkotika," ungkapnya. []