Fakta Baru Penyebab Gempa Bumi di Sumbawa, NTB

Ahli Geologi menyebutkan gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan aktivitas gempa yang setahun lalu berulang kembali di tahun 2020
Ilustrasi gempa. (Foto: Pixabay.com)

Mataram - Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara Barat (IAGI NTB), Kusnadi mengatakan, gempa yang terjadi di Selatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) bermagnitudo 5,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Magnitudo 5,1 merupakan aktivitas gempa yang setahun lalu berulang kembali di tahun 2020 ini dengan jalur sesar pembangkitnya belum terpetakan.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,04 Lintang Selatan (LS) dan 117,90 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 kilometer arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, NTB pada kedalaman 11 kilometer.

"Hal ini didasarkan oleh analisis mekanisme fokal yang dilakukan baik oleh BMKG atau GFZ," kata Kusnadi kepata Tagar di Mataram, Minggu, 14 Juni 2020.

Kusnadi menjelaskan mekanisme gempa tersebut sama dengan gempa-gempa yang terjadi pada sesar busur belakang Flores atau zona megathrust. Akan tetapi, menurutnya, gempa bumi ini terjadi jauh dari kedua zona sesar utama di NTB tersebut dan kedalaman hiposentrum gempa bumi hanya 10 kilometer.

"Kemungkinan besar gempa tersebut tidak diakibatkan oleh kedua sesar utama," katanya.

Menurutnya, gempa-gempa dengan magnitudo angka lima juga sudah sering terjadi di sekitar lokasi ini. Contohnya gempa bumi tanggal 13 Juli 2019 dengan magnitudo 5,3 juga terjadi di sekitar lokasi gempa bumi kemarin.

Kemungkinan besar gempa tersebut tidak diakibatkan oleh kedua sesar utama.

Aktivitas gempa bumi yang terjadi berkali-kali pada lokasi yang berdekatan itu bisa menjadi indikasi akan aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut.

Kedalaman gempa bumi yang rata-rata dangkal, yaitu kurang dari 50 kilometer, maka kata Kusnadi, kemungkinan besar ada mekanisme sesar tersendiri di daerah tersebut yang belum terpetakan.

"Hal ini menjadi tantangan sekaligus PR tersendiri bagi para ilmuan untuk memetakan aktivitas sesar aktif yang sudah dipetakan atau belum dipetakan di wilayah Indonesia khususnya NTB," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan aktivitas gempa yang berulang kembali pada tahun 2020 ini, catatan BMKG menyatakan hingga pukul 09.00 Wita, terjadi gempa susulan sebanyak 77 kali.

Pusat gempa berkekuatan M 5,1 pada 13 Juni 2020 dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas IV MMI. Guncangan juga dirasakan hingga Bima, Mataram, Karangasem, dan Labuan Bajo.

Setahun lalu, pusat gempa Sumbawa M 5,3 pada 13 Juli 2019. Gempa juga dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI hingga merusak beberapa rumah dan pura. Guncangan juga dirasakan hingga Bima, Mataram, Karangasem, dan Kuta, Bali. []

Berita terkait
Gempa M 4,5 Guncang Sumbawa NTB, Tak Berpotensi Tsunami
Wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi tektonik magnitudo 4,5, namun tak berpotensi tsunami.
Padang Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo dari Bengkulu
Gempa bumi tektonik mengguncang Muko-muko, Bengkulu. Getarannya terasa kuat hingga sejumlah daerah di Sumatera Barat.
Gempa 4,8 Magnitudo Guncang Aceh Usai Salat Subuh
Gempa bumi berkekuatan 4,8 Magnitudo menguncang Aceh usai salat subuh, Kamis, 4 Juni 2020.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.