Putra Daerah Ini Siap Buka Lapangan Kerja di Gunungkidul

Generasi muda di Gunungkidul banyak merantau mencari kerja. Putra daerah ini siap mendatangkan investor dan buka lapangan kerja di Bumi Handayani.
Benyamin Sudarmadi (kanan) bersama generasi muda Gunungkidul siap memajukan daerah dengan membuka banyak lapangan kerja. (Foto: Istinewa)

Gunungkidul – Banyak generasi muda di Kabupaten Gunungkidul merantau ke luar kota untuk mendapat pekejaan. Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Gunungkidul nomor urut 3, Benyamin Sudarmadi, ingin membuktikan dapat memberi solusi permasalahan anak-anak muda Gunungkidul, salah satunya ketersediaan lapangan kerja.

Menurut dia, tiga periode memimpin wadah organisasi perantau bernama Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG). "Saya putra daerah yang mengetahui lapangan kerja ini menjadi kebutuhan utama bagi anak-anak muda, adik-adik saya di Gunungkidul. Jangan sampai mereka urban ke kota besar hanya untuk mendapat pekerjaan," katanya saat Debat Putaran II Cawabup Gunungkidul yang diselenggarakan KPU dan dilangsung melalui stasiun TVRI, Selasa, 3 November 2020 malam.

Baca Juga:

Menurut dia, jika nanti mendapat kepercayaan masyarakat, komitmen menyediakan lapangan pekerjaan segera diwujudkan di tahun pertama. "Itu menjadi prioritas program saya bersama Pak Bambang Wisnu Handoyo di Pilkada kali ini,” kata Benyamin.

Benyamin mengungkapkan, sudah ada 18 mitra pengusaha di Jakarta baik berminat bisa produksi langsung di Gunungkidul maupun siap menampung produk setengah jadi yang dihasilkan dari pekerja Gunungkidul. Dari 18 pengusaha tersebut, ada yang berkelas nasional yang siap berinvenstasi di Gunungkidul.

CEO Kaesa Group ini mengungkapkan, mempersiapkan kualitas sumber daya tenaga kerja yang terampil dan terlatih dirasakan jauh lebih sulit dibanding mendatangkan investor. Untuk itulah pihaknya giat melakukan banyak pelatihan usaha dari mulai pelatihan teknologi informasi hingga mempersiapkan tenaga kerja yang andal.

Saya putra daerah yang mengetahui lapangan kerja ini menjadi kebutuhan utama bagi anak-anak muda, adik-adik saya di Gunungkidul.

Sementara itu, duet Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi atau disebut BaBe (Bambang-Benyamin) ini dinilai paling ideal dalam mengatasi persoalan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul. Bambang Wisnu Handoyo memilki rekam jejak ahli tata pemerintahan yang selama 20 tahun, sedangkan Benyamin seorang pengusaha sukses.

Direktur Lembaga Strategi Nasional (LSN), Aryfa’id, mengatakan, sosok pemimpin ideal menjawab persoalan di Gunungkidul memang kolaborasi birokrat dan pengusaha. Agenda reformasi biorokrasi berjalan saat ini sudah mengarah pada eranya reiventing governance.

“Era saat ini yang dibutuhkan sudah mewirausahakan birokrasi atau reiventing governance. Ini yang diinginkan masyarakat tidak cukup hanya memperbaiki tata pemerintahan, tetapi juga memulihkan ekonomi rakyat pasca pandemi covid dengan kaya terobosan dan kaya inovasi,” ungkap Aryfa’id.

Baca Juga:

Wakil Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endro Tri Guntoro, menyatakan salah satu keputusan politik menugaskan Bambang Wisnu dan Benyamin untuk pemimpin baru Gunungkidul juga mendasar pada kebutuhan pembangunan dan komitmen memajuan daerah dengan orientasi capaian target yang jelas.

Menurut dia, mengelola jalannya pemerintahan tidak bisa hanya asal jalan apa adanya, tetapi dibutuhkan terobosan seperti ketersediaan lapangan kerja yang semakin dekat pada genarasi muda, serta titik tekan memperkuat masyarakat ekonomi kreatif UMKM ditengah menggeliatnya sektor pariwisata. “Pariwisata daerah maju juga harus memberi efek kesejahteraan rakyat secara merata,” katanya.

Debat cawabup diselanggarakan KPU di TVRI diikuti keempat cawabup, yakni Benyamin Sudarmadi cawabup nomor urut 3, Mahmud Ardi Widato, Martanty Soenar Dewi, dan Heri Susanto pasangan Sunaryanta. Mereka akan berebut sekitar 600 ribu suara pemilih di Gunungkidul pada pilkada 9 Desember mendatang. []

Berita terkait
Teguran DPC PDIP untuk Kari Tri Aji di Pilkada Sleman
DPC PDIP Sleman menegur Kari Tri Aji yang menganggap pernyataannya bisa membelah masyarakat menjelang Pilkada.
Begini Kata JCW Terkait Debat Pilkada di Sleman
Sorotan Jogja Corruption Watch (JCW) di dalam debat publik putaran perdana Pilkada Sleman, JCW mencatat debat kali ini tidak berlangsung alot.
Rincian Kekurangan KPPS Pilkada Sleman, Bantul, Gunungkidul
KPU DIY belum bisa memenuhi target pembentukan KPPS di tiga pilkada, yakni Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Berikut rincian kekurangannya.
0
Ukraina dan Moldova Resmi Sebagai Kandidat Anggota Uni Eropa
KTT Uni Eropa akhirnya memberikan status “kandidat resmi“ kepada Ukraina dan Moldova yang disebut sebagai momen unik dan bersejarah