Putin Tidak Boleh Dibiarkan Langgar Aturan Hukum Internasional

Blinken memperingatkan bahwa aturan hukum internasional yang membantu melindungi perdamaian dan keamanan akan melemah
Menteri Luar Negeri, AS Antony Blinken, tampil dalam layar ketika menyampaikan pidatonya dalam sebuah sesi sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 1 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com - Pool via Reuters/Salvatore Di Nolfi)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS, Antony Blinken, memperingatkan bahwa aturan hukum internasional yang membantu melindungi perdamaian dan keamanan akan melemah jika Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak dimintai pertanggungjawaban atas invasi yang sudah direncanakan sebelumnya ke Ukraina.

Dalam pidato melalui video di Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 1 Maret 2022, Menlu Blinken memperingatkan bahwa krisis hak asasi manusia dan kemanusiaan yang menimbulkan dampak di Ukraina akan memburuk jika Putin berhasil menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis di negara itu.

“Lihat Krimea di mana pendudukan Rusia berlangsung lewat pembunuhan di luar proses hukum, penghilangan paksa, penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, penganiayaan etnis dan agama minoritas, penindasan brutal terhadap perbedaan pendapat .... Laporan pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan Rusia meningkat pesat dari jam ke jam.”

demo dukung ukraina di kanadaPara pendukung Ukraina berdemo di Toronto, Ontario, Kanada, setelah Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina, 24 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Nick Lachance)

Sejak Rusia menginvasi Ukraina enam hari lalu, Blinken mengatakan serangan Rusia terhadap warga dan infrastruktur sipil terus meningkat. Sekolah, rumah sakit dan tempat tinggal menjadi sasaran. Blinken mencatat bagaimana sejumlah infrastruktur penting yang memasok air minum bagi jutaan orang, gas untuk mencegah mereka kedinginan, dan listrik untuk menyalakan lampu telah hancur.

“Komisioner Tinggi PBB kemarin mengatakan serangan Rusia telah menewaskan sedikitnya seratus warga sipil –termasuk anak-anak– dan melukai ratusan lainnya, dan memperkirakan angka sesungguhnya jauh lebih besar. Aksi kekerasan Rusia telah memicu lebih dari setengah juta warga Ukraina melarikan diri dari negara itu hanya dalam beberapa hari ini. Anak-anak, warga lansia, warga difabel, terpaksa melakukan perjalananan mengerikan melalui zona konflik.”

Pihak Kremlin, pada Selasa, 1 Maret 2022, bersikeras bahwa pasukan Rusia tidak melakukan serangan terhadap infrastruktur sipil dan daerah-daerah pemukiman.

Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) bersiap menghadapi empat juta warga Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara tetangga mereka yang lebih aman. Pejabat-pejabat UNHCR mengatakan situasi ini tampaknya akan menjadi krisis pengungsi terbesar yang terjadi di Eropa pada abad ini.

demo warga ukraina di bangkokPara warga asal Ukraina yang berada di Thailand membawa poster menentang invasi Rusia terhadap Ukraina dalam aksi protes di Bangkok, Thailand, 27 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - VOA/Tommy Walker)

Blinken mengatakan penindasan Rusia tidak berhenti di perbatasan Ukraina saja. Ia menekankan bagaimana Kremlin juga meningkatkan penindasan di dalam negerinya sendiri di mana para pembela HAM, wartawan, dan mereka yang berpandangan politik berbeda dengan Putin telah sejak lama menjadi sasaran penganiayaan, intimidasi, aksi peracunan dan pemenjaraan.

Ia mengatakan perlakuan yang sama kini dikenakan pada warga Rusia yang secara damai memprotes invasi ke Ukraina. Ribuan orang telah ditahan dan siapapun yang diketahui telah membantu negara atau organisasi asing akan dijatuhi hukuman penjara hingga 20 tahun, tambah Blinken (em/jm)/voaindonesia.com/VOA.

Amerika dan Sekutu Eropa Siapkan Sanksi Terhadap Rusia

Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Rusia Sudah Didepak dari Sistem Perbankan Global SWIFT

Berita terkait
Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Sedunia Berdoa untuk Ukraina
Paus Fransiskus juga tidak lupa dengan negara lainnya yang tengah terlanda konflik serupa, seperti di Yaman, Suriah, Etiopia, dan sebagainya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.