Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Delapan ribu lima ratus tentara Amerika berada dalam kondisi siaga untuk dikirim ke bagian timur Eropa untuk mendukung NATO
Konvoi militer Rusia tampak dikerahkan menuju Krimea, di tengah ancaman invasi militer Rusia ke Ukraina, 18 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Delapan ribu lima ratus tentara Amerika berada dalam kondisi siaga untuk dikirim ke bagian timur Eropa untuk mendukung NATO menghadapi potensi invasi Rusia ke Ukraina. Namun selain pengiriman pasukan dan peralatan tempur, Amerika juga bersiap memberlakukan sanksi keuangan, mulai dari memutus Rusia dari sistem perbankan internasional dan penggunaan dolar amerika, hingga sanksi terhadap mantan pesenam Rusia di Olimpiade Musim Dingin.

Juru Bicara Pentagon, John Kirby, hari Senin, 24 Januari 2022, mengatakan berdasarkan arahan Presiden Joe Biden, Pentagon menyiagakan 8.500 personil tentara untuk kemungkinan dikirim ke Eropa, guna meyakinkan sekutu-sekutu Amerika di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi invasi Rusia ke Ukraina. Kirby belum merinci unit-unit militer di Amerika yang akan dikirim itu.

Berbicara di akhir kunjungannya ke Wisconsin, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, menegaskan kesiapan Amerika mengambil “tindakan tegas” jika Rusia bergerak secara agresif ke Ukraina.

“Saya, Presiden Biden dan anggota-anggota lain pemerintah kami telah berdiskusi aktif dengan sekutu dan mitra-mitra kami di seluruh dunia, khususnya Eropa. Intinya selama ini kami telah dengan jelas dan konsisten menghormati integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina, dan kami harap Rusia akan melakukan hal yang sama, dan setiap tindakan agresif yang diambil Vladimir Putin akan dibalas dengan konsekuensi sangat berat,” tandas Harris.

wapre as Kamala HarrisWakil Presiden AS, Kamala Harris (Foto: voaindonesia.com/AP)

1. AS Siapkan Semua Skenario, Termasuk Sanksi Keuangan

Gedung Putih mengatakan pemerintahan Biden sedang berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya dan “mempersiapkan rencana untuk semua skenario.”

Amerika dan sekutu-sekutunya di Eropa secara terbuka telah berjanji akan menghukum Rusia secara finansial, tetapi tidak memberi rincian lebih jauh dengan alasan bahwa yang terbaik adalah membuat Putin menebak-nebak. Associated Press mencatat beberapa sanksi finansial yang dipertimbangkan.

Alternatif pertama adalah mengeluarkan Rusia dari sistem keuangan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) atau jaringan keuangan yang menyediakan transfer lintas batas bernilai tinggi kepada para anggota di seluruh belahan dunia.

tentara ukrainaSeorang tentara Ukraina siaga dekat wilayah Donetsk, Ukraina timur yang dikuasai pemberontak pro-Rusia, 20 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Hal ini akan menjadi salah satu langkah keuangan terberat yang dapat diambil karena akan merusak perekonomian Rusia, baik dalam waktu singkat, maupun dalam jangka panjang. Langkah ini akan memotong Rusia dari sebagian besar transaksi keuangan internasional, termasuk keuntungan dari produksi minyak dan gas-nya yang secara keseluruhan menyumbang lebih dari 40% pendapatan Rusia.

Sekutu-sekutu di kedua sisi Atlantik juga mempertimbangkan opsi SWIFT pada tahun 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea di timur Ukraina dan mendukung pasukan separatis di wilayah itu. Ketika itu Rusia mengatakan mengeluarkannya dari SWIFT sama dengan deklarasi perang. Sekutu – yang dikritik keras karena terlalu lemah menanggapi agresi Rusia tahun 2014 itu – menolak rencana itu. Namun sejak saat itu Rusia berupaya mengembangkan sistem transfer keuangan sendiri, dengan tingkat keberhasilan yang terbatas.

perbatasan rusia dan ukrainaPerbatasan antara Rusia dan Ukraina (Sumber: economist.com)

Amerika berhasil menggunakan ancaman SWIFT ini ketika mengeluarkan Iran dari sistem ini karena program nuklirnya.

Tetapi mengeluarkan Rusia dari SWIFT juga akan merugikan ekonomi negara-negara lain, termasuk Amerika dan sekutu utamanya – Jerman. Anggota parlemen Amerika pekan lalu mengatakan pemerintahan Biden masih menganalisis seberapa buruk dampak kebijakan ini. Ditanya wartawan tentang kemungkinan ini, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengungkapkan keraguannya.

2. Alternatif Sanksi Keuangan Lain: Putus Akses Rusia pada Dolar AS

Alternatif kedua untuk menghukum Rusia secara keuangan adalah dengan menghalangi akses Rusia atas dolar Amerika. Dolar masih mendominasi transaksi keuangan di seluruh dunia, di mana triliunan dolar berada di pasar setiap hari. Transaksi dalam dolar Amerika utamanya dilakukan lewat Bank Sentral atau institusi-institusi keuangan lain di Amerika. Merupakan hal yang penting bagi Putin untuk dapat mengakses sistem keuangan Amerika guna melakukan transaksi dalam bentuk dolar.

Kemampuan untuk memblokir akses itu memberi Amerika kemampuan untuk menimbulkan kerugian finansial jauh melampaui perbatasannya. Amerika pernah menangguhkan lembaga-lembaga keuangan dari kliring dolar karena diduga melanggar sanksi terhaap Iran, Sudan dan beberapa negara lain.

Associated Press mencatat Biden sebelumnya mengindikasikan kepada wartawan bahwa memotong Rusia dan menghambat kemampuannya mengakses dolar merupakan salah satu opsi yang sedang dikaji Amerika. Tidak seperti SWIFT dan langkah keuangan lain, kebijakan kedua ini adalah salah satu yang dapat dilakukan Amerika secara unilateral. Banyak warga dan perusahaan Rusia yang akan terhambat ketika melakukan transaksi keuangan – yang paling rutin sekalipun seperti menggaji orang atau membeli barang – karena mereka tidak memiliki akses pada sistem perbankan Amerika.

layar kurs mata uang di moskowSebuah layar yang dipasang di depan Monumen Pangeran Yury Dolgoruky di Moskow, menunjukkan nilai tukar mata uang Rusia dengan mata uang asing, pada 1 Desember 2014 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Sergei Karpukhin)

3. Mengontrol Ketat Ekspor

Alternatif sansk keuangan ketiga adalah mengontrol ekspor. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki telah mengkonfirmasi bahwa Amerika sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan kontrol ekspor – yang berpotensi memotong akses Rusia pada teknologi tinggi yang membantu pemeliharaan pesawat tempur dan pesawat jet penumpang, serta membuat telpon pintar – bersama dengan piranti lunak dan peralatan elektronik canggih lain. Menurut beberapa pejabat Amerika, kebijakan ini mencakup langkah memasukkan Rusia dalam kelompok negara tujuan ekspor yang dikontrol sangat ketat, bersama dengan Kuba, Iran, Korea Utara, dan Suriah.

Ini berarti kemampuan Rusia untuk mendapatkan sirkuit terintegrasi dan produk yang mengandung sirkuit terintegrasi akan sangat dibatasi karena dominasi perangkat lunak, teknologi dan peralatan Amerika di dunia. Dampaknya dapat meluas ke teknologi yang ada dalam pesawat terbang (avionics technology), peralatan mesin, telpon pintar, konsol game, tablet dan televisi. Sanksi semcam itu juga dapat menarget industri strategis Rusia, seperti di sektor pertahanan dan penerbangan sipil, yang akan menghantam ambisi teknologi Rusia – terutama dalam hal kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.

Seperti beberapa sanksi finansial lain yang sedang dipertimbangkan, pembatasan ekspor juga akan memotivasi bisnis untuk mencari alternatif di negara lain, termasuk China.

konvoi militer rusiaKonvoi militer Rusia dikerahkan di Krimea, dekat Ukraina, 19 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

4. Beberapa Alternatif Sanksi Lain

Alternatif sanksi keuangan keempat yang dapat diambil Amerika jika Rusia menginvasi Ukraina adalah dengan membatasi kemampuan Rusia meminjam uang dengan melarang lembaga keuangan Amerika membeli obligasi pemerintah Rusia secara langsung dari lembaga negara tahun lalu. Tetapi sanksi ini tidak menarget pasar sekunder, menjadikan hal ini sebagai kemungkinan langkah selanjutnya.

Keberadaan jalur pipa gas alam Nord Stream 2 yang baru, dari Rusia ke Jerman juga dapat menjadi salah satu sasaran sanksi. Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres selama bertahu-tahun memperdebatkan sanksi terhadap Nord Stream 2 yang baru dengan alasan jalur pipa tersebut akan membantu Rusia menggunakan kendalinya atas pasokan gas sebaga pengaruh untuk mencapai tujuan kebijakannya di Eropa. RUU saingan di Kongres akan menjatuhkan sanksi terhadap operator jalur pipa gas alam itu. Partai Republik ingin segera menjatuhkan sanksi ini, sementara Partai Demokrat baru akan menjatuhkan sanksi ini jika Rusia menginvasi Ukraina.

Pemerintah Biden telah menahan diri untuk tidak menjatuhkan sanksi tersebut supaya tidak berselisih dengan Jerman. Para pejabat Jerman mengatakan pemblokiran operasi pipa gas alam Rusia itu akan “dipertimbangkan” jika terjadi invasi (em/jm)/voaindonesia.com. []

Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina

Tindakan Terhadap Rusia Jika Moskow Serang Ukraina

Amerika dan Sekutu Siap Siap Hadapi Rusia Jika Invasi Ukraina

Respons Keras Amerika Jika Rusia Kirim Pasukan ke Ukraina

Berita terkait
Biden Kuatkan Komitmen Soal Ketegangan Rusia dan Ukraina
Biden bertemu secara virtual dengan para pemimpin Eropa, pada Senin bicarakan ancaman invasi Rusia terhadap Ukraina yang terus berjalan
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.