Bantaeng - Puncak perayaan hari jadi Bantaeng ke-765 tahun berlangsung sangat meriah, Sabtu, 7 Desember 2019. Segenap masyarakat terdiri dari Pemerintah dan SKPD tampak sibuk mengikuti sederet rangkaian acara sejak jam 7 pagi.
Mulai dari penyambutan rombongan Gubernur beserta Forkopimda Sulawesi Selatan di rumah jabatan Bupati Bantaeng. Dilanjutkan pawai budaya yang finish di gedung Balai Kartini.
Tema hari jadi Bantaeng pada tahun ini adalah Selangkah Lebih Jaya.
Di titik finish, rombongan kembali disambut oleh sederet ritual penyambutan oleh kelompok-kelompok kesenian kabupaten Bantaeng. Beberapa kebudayaan ditampilkan seperti angngaru dan tari padduppa.
Deretan penjual poteng makanan khas Bantaeng, mengambil bagian pada perayaan hari jadi Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)
"Tema hari jadi Bantaeng pada tahun ini adalah Selangkah Lebih Jaya. Yang mana setiap tahun pemerintah berkomitmen untuk senantiasa membuat perubahan yang bersifat konstruktif agar masyarakat senantiasa makmur dan berjaya," kata Bupati Bantaeng, Ilham Azikin saat memberikan sambutan
Di tengah serunya rangkaian acara formil di dalam ruangan, sisi lain nampak di depan gedung yang beralamat di jalan Kartini, kelurahan Pallantikang kecamatan Bantaeng itu.
Sekitar gedung Balai Kartini dipadati rombongan dari berbagai kalangan. Yang turut bersuka cita menyambut hari jadi kabupaten berjuluk Butta Toa ini.
Di sisi kiri, deretan penjual poteng berbaris dan mengambil bagian pada peringatan hari yang bersejarah ini. Keberadaan mereka memang tak perlu ditanya lagi.
"kan ada pak Gubernur Nurdin Abdullah," teriak salah satu penjual saat ditanyai perihal berkumpulnya mereka di sana.
Kedatangan pak Gubernur selalu disambut mesra oleh penjual poteng di kabupaten Bantaeng. Hal itu bukan rahasia lagi. Berawal dari kebiasaan saat Nurdin Abdullah menjabat sebagai Bupati Bantaeng, yakni beliau terkenal suka memborong poteng atau tape singkong lalu dibagikan ke segenap tamu yang hadir.
"Alhamdulillah hari ini diborong lagi, saya dapat Rp 200.000 dari bapak," seru seorang penjual poteng bernama Daeng Baji. Angka itu termasuk fantastis bagi mereka. Tentu saja dibanding penghasilan sehari-hari yang belum tentu mencapai nominal itu ditambah lagi harus jalan kaki berkeliling menjajakan potengnya.
Siang itu bukan hanya penjual poteng yang tampak ingin meraup untung. Seorang ibu menjajakan gelas plastik berisi es cendol dingin juga berseliweran. Hanya saja ia malu saat dimintai keterangan dan memilih berlalu. []
Baca juga:
- Jelang Hari Jadi Bantaeng Baznas Distribusikan Zakat
- 100 Orang Bakal Hapus Tatto Gratis di Bantaeng
- Meriahnya Malam Puncak Pemilihan Duta Genre Bantaeng