Bantaeng - Seorang pria bernama Caco bin Pasi, 50 tahun diamankan setelah menikam warga sekampungnya di kampung Kayu Loe desa Kayu Loe kecamatan Bantaeng kabupaten Bantaeng, Rabu, 4 Desember 2019 lalu. Korban diketahui bernama Baso bin Ngadang, 65 tahun, yang ditikam di rumahnya, sore hari saat tengah beristirahat.
Hubungan kedua petani ini dikabarkan kurang harmonis paska beda pilihan di Pemilihan Kepala Desa Kayu Loe. Hingga dendam itu kian membara. Caco nekat menikam Baso ditengarai dugaan kematian anak gadisnya, Jumriani atas ulah Baso.
"Motif kejadian, Caco merasa dendam terhadap Baso dan menuduh ia bersama anaknya mengguna-gunai Jumriani, anaknya Caco hingga sakit dan meninggal dunia," ungkap Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri, Kamis, 5 Desember dalam sambungan telepon.
Sebelumnya diketahui, pada Senin, 2 Desember 2019 Jumriani diajak oleh Nadi, 25 tahun putra dari Baso untuk berkunjung ke rumahnya. Hari berikutnya Jumriani jatuh sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit umum Bantaeng namun nyawanya tidak tertolong.
Motif kejadian, Caco merasa dendam terhadap Baso dan menuduh ia bersama anaknya mengguna-gunai Jumriani, anaknya.
Kepergian Jumriani yang secara tiba-tiba membuat Caco berasumsi anaknya kena guna-guna atau doti pada saat ia berkunjung ke rumah Baso tempo hari.
Sepeninggal anaknya, Caco mendatangi rumah Baso sambil menghunuskan badik. Di pekarangan ia bertemu Nadi. Setelah mengetahui keberadaan Baso dari Nadi, dalam keadaan emosi Caco masuk ke dalam rumah dan mendapati Baso sedang tertidur.
"Akibat penikaman itu, Baso menderita luka tusuk di perut, tangan, paha dan kaki kiri, saat ini ia menjalani perawatan intensif di rumah sakit," kata Sandri. []
Baca juga:
- Kedai Saleh, Tempat Ngopi dan Membaca di Bantaeng
- Perjuangan Zin Batari Mengenalkan Zumba di Bantaeng
- Mencuci di Sungai Dua Warga Bantaeng Tewas Tenggelam