Solo - Pemain tengah PSS Sleman asal Brasil Guilherme Felipe Batata akhirnya meninggalkan Indonesia. Sempat mencicipi tarikan kampung (tarkam), Batata kembali ke negaranya. Dia juga tak yakin bakal kembali ke Sleman untuk memperkuat PSS atau tidak.
Tak ada kejelasan kompetisi di Indonesia membuat para pemain asing memilih untuk mudik ke negara asal. Batata sendiri sempat menunggu beberapa saat saat Liga 1 diputuskan digelar pada Februari 2021 sebelum akhirnya kembali ke Brasil.
Ini berarti tidak ada pertandingan di tahun 2020 meski Liga 1 sempat bergulir sampai pekan ke-3. Meski akan digelar pada 2021, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menetapkan sebagai lanjutan dari kompetisi musim 2020.
Indonesia memang luar biasa untuk sepak bola. Ini seperti di Brasil
Batata sendiri sudah terbang ke Brasil dari Jakarta pada Minggu, 15 November 2020. Dia juga tak bisa memastikan apakah akan kembali ke Indonesia saat kompetisi dilaksanakan lagi.
"Saya berharap bisa kembali ke Indonesia. Namun saya sendiri tak tahu masa depan saya. Yang jelas, kontrak saya di PSS baru akan berakhir pada Desember 2020," kata Batata saat mengonfirmasi dirinya akan terbang ke Brasil.
Batata Sebut Sepak Bola di Indonesia Seperti Brasil
Meski baru 2 musim bermain di Indonesia, namun eks kolega Neymar di timnas Brasil U-17 ini mengaku terkesan dengan sepak bola di Tanah Air. Apalagi Batata sempat merasakan euforia bermain di kampung di Karanganyar, Jawa Tengah.
"Indonesia memang luar biasa untuk sepak bola. Ini seperti di Brasil," ujar dia.
Mengenai masa depannya di tim Super Elang Jawa, Batata mengaku masih gelap. Menurut dia belum ada pembicaraan dengan manajemen PSS setelah kontraknya berakhir
"Ini yang membuat saya belum bisa berjanji apakah kembali ke Indonesia atau tidak. Semua pasti bergantung pada kontrak saya," ucap Batata.
Saat disinggung mengenai kompetisi Indonesia yang tak digulirkan lagi di tahun 2020, Batata menilai masalah yang dihadapi berbeda dengan negara lain. Ini yang menjadikan Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang tidak menggelar liga setelah pandemi Covid-19 menerjang dunia.
"Kalau di negara lain, kompetisi tetap berjalan meski pandemi belum berakhir. Namun kalau di Indonesia, ini adalah hal yang rumit. Namun saya sebagai pemain sepak bola profesional, hanya dapat mengikuti apa yang jadi keputusan di sini," kata pemain yang bersama Neymar tampil di Piala Dunia U-17 tahun 2009 di Nigeria.
Batata menjadi satu dari 2 pemain yang bergabung di PSS Sleman sejak tahun 2019. Dia dan Yevhen Bokhashvili merupakan 2 pemain asing yang dipertahankan juara Liga 2 2019 ini.
Baca juga:
Tak Ada Liga 1 Tahun Ini, PSS Sleman Gelar Turnamen eSport
Pemain Diliburkan, Pelatih PSS Sleman Batal ke Indonesia
Sebelum meninggalkan Indonesia, Batata dan Yevhen sempat tampil di sebuah tarkam yang bertajuk laga amal di lereng Gunung Lawu. Mereka bermain di lapangan Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jumat, 13 November 2020.
Kehadiran mereka menjadi daya tarik tersendiri yang membuat sedikitnya 1.500 penonton memadati tepi lapangan pertandingan. Laga amal ini digelar untuk memberikan bantuan pada seorang warga yang mengalami kecelakaan kerja sehingga kedua tangan harus diamputasi. []