Jeneponto - Satu warga Jeneponto dicurigai terpapar wabah virus corona sepulang dari Jepang menjalani pendidikannya. Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang, drg Bustamin mengatakan bahwa kini Pasien Dalam Pemantauan (PDP) corona tersebut kini ditangani di ruang isolasi.
"Iya ada satu orang PDP. Sudah dilakukan pemeriksaan Swab dan sekarang pasien dirawat dalam ruang isolasi," tutur Bustamin kepada Tagar saat dihubungi, Sabtu, 21 Maret 2020 malam.
Karena ada gejala demam tinggi yakni 37,5 derajat dan juga peradangan.
Dia menjelaskan, pasien tersebut mulai dipantau sepulang dari Jepang menjalani pendidikannya. Petugas penanganan Covid-19 Jeneponto merasa pasien tersebut PDP corona. Sebab, gejala yang ditemui menyerupai dengan wabah penyakit itu.
Sehingga pihak RSUD Lanto daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto pun meningkatkan status dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Karena ada gejala demam tinggi yakni 37,5 derajat dan juga peradangan. Ditunjang lagi dengan pemeriksaan swab," sebut dia.
Bustamin menyebutkan, sampai saat ini pasien belum dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar lantaran di sana ruang isolasi juga penuh.
Saat ini, kata Bustamin, RSUD Jeneponto masih bisa melakukan isolasi terhadap pasien tersebut. Hanya saja, alat pelindung diri atau APD bagi perawat, dokter dan pasien di rumah sakit tersebut terbilang sangat terbatas.
"Masker sudah mulai menipis," ujar Bustamin saat ditanya soal kelengkapan APD di RSUD Lanto daeng Pasewang.
Dia meminta agar masyarakat, khususnya di Kabupaten Jeneponto agar menjaga kondisi dan stamina tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat untuk saat ini menghindari keramaian.
"Hindari berkumpul, perbanyak minum air putih, jaga imun tubuh agar tidak menurun dengan perbanyak istirahat dan konsumsi makanan yang bergizi. Jaga tubuh tetap vit," pungkas dia. []