Puan, Jokowi dan Prabowo Disebut Penerus Megawati

Setidaknya tiga nama disebut-sebut sebagai penerus Megawati Soekarnoputri untuk menduduki jabatan Ketua Umum PDI Perjuangan.
Presiden Joko Widodo memberi pengantar dalam sidang kabinet paripurna yang juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto dan Menko PMK Puan Maharani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10). (Foto: Ant)

Jakarta - Setidaknya tiga nama disebut-sebut sebagai penerus Megawati Soekarnoputri untuk menduduki jabatan Ketua Umum PDI Perjuangan.

Ke tiga nama tersebut yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo serta Jokowi yang merupakan Presiden RI sekarang.

Hal itu dilontarkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menyusul rencana percepatan Kongres PDI Perjuangan pada Agustus 2019 ini.

Dia menilai, kongres membuka peluang regenerasi kepemimpinan partai berlambang banteng tersebut. "(Regenerasi) Tergantung selera hati teman-teman di PDIP," kata Adi, dikutip dari Antara, Minggu 16 Juni 2019.

Dia memandang, di satu sisi, dalam kongres mungkin saja fungsionaris PDI Perjuangan tetap akan mendaulat Megawati melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum. Karena putri Bung Karno itu merupakan simbol ideologis PDI Perjuangan.

"Di bawah Megawati PDIP bisa bertahan signifikan dalam habitus yang berbeda, baik sebaik oposisi maupun sebagai penguasa, sama kuatnya," kata dia.

Tapi problemnya Jokowi bukan trah biologis Soekarno

Di sisi lain dia mengatakan, peluang regenerasi juga terbuka. Dan apabila kader dan fungsionaris PDI Perjuangan serta Megawati menghendaki adanya penerus, maka nama yang paling kuat menggantikan Megawati menurutnya adalah putri Megawati, Puan Maharani.

"Nama Puan Maharani dianggap paling representatif karena mewarisi dua hal penting. Yakni, sebagai anak biologis dan ideologis Megawati untuk melanjutkan trah Soekarno," ujarnya.

Apalagi, kata dia, Puan saat ini digadang sebagai kandidat kuat Ketua DPR periode 2019-2020.

"Suka tak suka, PDIP itu adalah partai yang lekat dengan trah Soekarno dan tradisi Marhaen," jelasnya.

Sementara di luar nama Puan, juga ada nama kader andalan PDI Perjuangan yakni Presiden Jokowi. Dalam banyak hal, kata dia, potret politik Jokowi mempersonifikasikan sikap politik kerakyatan sesuai nafas dan ideologi PDI Perjuangan.

"Tapi problemnya Jokowi bukan trah biologis Soekarno," jelas dosen UIN Syarif Hidayatullah itu.

Dia menilai putra Megawati, Prananda Prabowo juga berpeluang menggantikan Megawati sebagai ketua umum. Tetapi jika disandingkan dengan nama Puan, menurutnya nama Puan lebih santer dikaitkan dengan regenerasi tersebut.

Sebelumnya PDI Perjuangan mengumumkan adanya percepatan Kongres V PDIP di Bali yang sedianya dihelat 2020 menjadi dilaksanakan Agustus tahun ini.

Sebelum penyelenggaraan kongres itu, PDIP akan terlebih dulu menggelar Rakernas IV di Jakarta. Undangan rakernas diteken Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.[]

Artikel lainnya


Berita terkait