Kudus - Air banjir di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, dikeluhkan warga karena tercemar limbah. PT Pura Group membantah jika limbah tersebut berasal dari pabriknya.
General Manager Human Resources and General Affair PT Pura Group, Agung Subani melalui Humas Noor Faiz menyatakan limbah yang diduga mencemari banjir di permukiman warga Tanggulangin bukan dari pihaknya.
"Sudah dicek dari dinas itu (air limbahnya) dan sudah diklarifikasi limbah Pura tidak ada yang mengalir ke selokan," ujarnya, Kamis, 4 Februari 2021.
Kami akan melakukan penelusuran penyebab bersama instansi terkait untuk menjawab keluhan warga.
Lebih lanjut, Faiz menegaskan limbah yang telah diolah perusahaannya dialirkan menggunakan pipa-pipa langsung ke Sungai Wulan. Jika limbah tersebut berasal dari kebocoran pipa PT Pura, pastinya lingkungan sekitar perusahaan lebih parah kondisinya.
"Kami akan melakukan penelusuran penyebab bersama instansi terkait untuk menjawab keluhan warga," tambahnya.
Terpisah, Kasi Pembinaan dan Pengawasan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, Rikho Mahardika Gautama mengatakan pada Rabu, 3 Februari 2021 pihaknya telah melakukan pengambilan sampel air limbah yang mencemari permukiman warga Dukuh Tanggulangin.
"Kami ambil air limbah di lokasi banjir sesuai dengan permintaan warga," kata dia.
Baca juga:
- Warga Kudus Meninggal saat Cari Ikan di Sawah Gulang
- Jateng di Rumah Saja, Pedagang Kudus Keberatan Pasar Ditutup
- Viral, Warga Kudus Terobos Banjir untuk Makamkan Jenazah
Sampel air limbah itu akan diuji kadar pH, BOD, COD, DHL, TSS, Mangan, logam, berat dan coliform. Pengujian coliform dilakukan untuk mengetahui apakah hitamnya air limbah tersebut disebabkan oleh aktivitas bakteri di septic tank warga yang terkena banjir atau hal lain.
"Untuk hasilnya nanti akan keluar sekitar dua minggu lagi," tuturnya. []