Magelang - Laga menarik PSIS Semarang saat menjamu Arema FC di pertandingan Shopee Liga 1 2020 sedikit ternoda dengan tindakan rusuh suporter. Duel yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu, 14 Maret 2020, itu sendiri dimenangkan PSIS 2-0.
PSIS menjaga tren positif dengan meraih kemenangan ke-2 di kandang sendiri. Setelah menaklukkan Persela Lamongan 3-2, mereka menang atas Arema FC sehingga bisa naik ke peringkat 5 dengan poin 6.
Hanya, kemenangan gemilang ini sedikit ternoda dengan kericuhan antarsuporter. Agak ironis sesungguhnya karena hubungan suporter kedua tim cukup harmonis. Aremania, suporter Arema FC tak memiliki sejarah perselisihan dengan Panser Biru maupun Snex, kelompok pendukung PSIS.
Namun situasi sudah ditangani pihak keamanan. Petugas mengawal Aremania sampai kembali pulang
Tanda-tanda terjadi kericuhan sudah terlihat sebelum pertandingan. Ini berawal dari aksi pelemparan batu ke arah suporter PSIS yang berada di tribun Barat B.
Aksi suporter tersebut sontak direspons pendukung PSIS dengan teriakan. Insiden itu memang tidak sampai meluas karena kesigapan aparat keamanan menenangkan suporter. Tindakan aparat yang cepat dan sigap memang pantas diapresiasi.
Hanya, insiden pelemparan tersebut merembet ke luar stadion. Sempat terjadi perkelahian antarsuporter di area parkir. Aparat kemudian mengamankan salah satu suporter Aremania yang dianggap melakukan provokasi.
Dengan kondisi terluka di bagian kepala, dia diamankan petugas. Tidak sampai hanya di sini, kericuhan kembali terjadi menjelang akhir babak kedua. Ini tidak terlepas dari posisi tribun Barat B yang bersebelahan dengan Aremania sehingga rawan terjadi 'gesekan'.
Suporter Kembali saling Lempar Botol
Suporter kedua tim yang ada di tribun barat kembali sempat saling lempar botol. Insiden ini diduga karena ulah oknum suporter yang melakukan pelemparan ke arah bench pemain PSIS.
Selain itu kericuhan disebabkan ada nyanyian bernada ejekan yang membuat suporter lain tidak terima. Atas insiden ini, wasit Fariq Hitaba dari Yogyakarta memutuskan menghentikan pertandingan pada menit 90. Terutama dengan ada suporter PSIS dari tribun Timur yang masuk ke lapangan.
Menanggapi kericuhan itu, Danur Rispriyanto, ketua panpel PSIS mengatakan adanya provokasi dari dirijen Aremania. Provokasi itu yang kemudian mengakibatkan terjadi gesekan antarsuporter.
"Namun situasi sudah ditangani pihak keamanan. Petugas mengawal Aremania sampai kembali pulang," kata Danur.
Kesigapan aparat mengamankan situasi menjadikan insiden tidak meluas. Kepolisian juga mengambil tindakan tegas dengan memberi pengawalan Aremania sampai meninggalkan Magelang. []