PSI Minta Andi Taufan Buat Tradisi Mengundurkan Diri

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka meminta Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri.
Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Foto: Antara)

Bekasi - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka meminta Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra bisa membuat sebuah tradisi baru dengan mengundurkan diri. 

Musababnya, menyangkut blunder Andi Taufan yang mengirim surat kepada para camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek menanggulangi virus corona (Covid-19). 

“Dalam demokrasi yang mapan, pejabat publik mengundurkan diri karena kesalahan adalah hal biasa. Mungkin Mas Taufan bisa memberi contoh, membuat tradisi baru, dengan kesadaran pribadi mau mengundurkan diri,” kata Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 14 April 2020.

Surat berkop Sekretariat Kabinet itu dinilai Isyana amat sarat kepentingan, karena PT Amartha merupakan perusahaan yang dipimpin Andi Taufan yang tak lain adalah staf khusus milenial.

Baca juga: Ferdinand ke Stafsus Jokowi: Rusak Istana, Mundur!

Ratu Isyana Bagoes Oka, PSIKetua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ratu Isyana Bagoes Oka. (Foto: Facebook/HalamanIsyana)

“Ada konflik kepentingan dalam surat yang tidak seharusnya dilakukan seseorang yang memiliki jabatan sangat penting,” ujarnya.

Belakangan, kata Isyana, yang bersangkutan memang sudah meminta maaf kepada publik. Namun, permintaan maaf itu dinilainya lebih terkesan sebagai permohonan maaf pribadi.

Mas Taufan bisa memberi contoh, membuat tradisi baru, dengan kesadaran pribadi mau mengundurkan diri.

“Memang Mas Taufan sudah meminta maaf tapi tidak menggunakan kop surat yang sama, yaitu Sekretariat Kabinet. Juga di bawah tanda tangan dan nama hanya bertuliskan email pribadi,” ucapnya.

Dia menegaskan, dalam situasi sulit seperti sekarang, seyogianya para pembantu presiden diharapkan tidak menambah sulit posisi Jokowi. Isyana menekankan, setiap langkah dan pernyataan dari lingkaran Istana harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Demokrat: Andi, Stafsus Jokowi Punya Kepentingan Pribadi

Andi TaufanPendiri dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. (Foto: Antara/ Wahyu Putro A)

Sebelumnya, beredar Surat Edaran Stafsus Andi Taufan Garuda Putra kepada seluruh camat di Indonesia untuk saling bekerja sama dalam program yang diinisiasi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PTT).

Dalam surat kepada para camat tertanggal 1 April itu, program “Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19” akan dijalankan untuk area Jawa, Sulawesi, dan Sumatra. Kerja sama yang dimaksud mencakup edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas.

Namun dalam Surat Edaran tersebut, tercantum kop perusahaan milik Andi PT Amartha. Diketahui PT Amartha telah bekerja sama dalam program Kemendes PTT tersebut. Perusahaan milik Andi ini bergerak di bidang pinjaman dana kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM). []

Berita terkait
Isi Surat Stafsus Jokowi ke Semua Camat di Indonesia
Isi lengkap surat dari Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra berisi permintaan kepada seluruh camat di Indonesia.
Billy Mambrasar Klaim Stafsus Aktif di Satgas Covid-19
Staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi Billy Mambrasar mengklaim dirinya dan stafsus lainnya aktif dalam aktivitas Satgas Covid-19.
Stafsus Jokowi: Pasal Omnibus Law Bukan Salah Ketik
Staf Khusus Presiden bidang Hukum Dini Shanti Purwono menyatakan Pasal 170 RUU Cipta Kerja tidak terdapat salah pengetikan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi