PSI Menang di Aceh, Ini Kata Grace Natalie

Ketum PSI Grace Natalie angkat bicara soal kabar partainya menang di Aceh, Sumatra.
Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (Foto: Facebook/Partai Solidaritas Indonesia)

Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, menampik kabar partainya menang di Aceh. Menurutnya, pemberitaan tersebut muncul karena kesalahan kutip oleh wartawan.

Dia juga mengaku telah menghubungi sang wartawan dan meminta agar berita tersebut dikoreksi. Namun, kata Grace, sang wartawan belum juga mengubah isi berita.

"Itu sebenarnya salah kutip tuh. Saya sudah bilangin sih ke wartawannya, cuma belum diganti juga," kata Grace saat dihubungi Tagar, pada Kamis 25 April 2019.

Lebih lanjut, Grace membeberkan kronologi terjadinya kesalahan kutip sewaktu dia diwawancara. Dirinya menjelaskan kalau dugaan PSI menang di urutan kedua, awalnya dimaksudkan untuk perolehan suara di Surabaya.

Dia juga menegaskan kalau pernyataan tersebut masih belum bisa dipastikan, lantaran penghitungan suara saat itu masih terus berjalan. Namun, politisi muda itu kemudian justru kaget saat isi pernyataan yang diberitakan justru menjadi salah kutip.

"Kan waktu itu baru satu hari setelah (pencoblosan) ya. Jadi waktu itu yang sudah ketahuan kan DKI (Jakarta), yang pasti. Terus kemungkinan juga di Surabaya dan Semarang, gitu kan. Terus dia bertanya lagi, 'Di mana lagi mbak', terus saya bilang belum tahu lagi, karena masih nunggu hasil. Cuma kemungkinan juga di Aceh," beber Grace Natalie.

"Angka kedua ketika diwawancara itu, maksud saya untuk Surabaya. Tapi pun itu suaranya juga belum masuk semua kan , karena masih proses. Jadi saya bilang, belum tahu pasti soalnya persentasenya masih terus masuk. Tapi keluar beritanya malah buat Aceh," keluhnya.

Grace Natalie kemudian mencoba menghubungi wartawan yang bersangkutan, untuk memintanya agar mengganti isi berita. Namun, pengubahan isi berita tidak kunjung dilakukan.

Dirinya juga menjelaskan bahwa proses wawancara dilakukan melalui telepon. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki bukti tertulis.

"Saya sudah bilang ke wartawannya, itu nggak akurat itu. Di Aceh itu kita hanya memprediksi kemungkinan akan dapat juga kursi untuk DPRD. Jadi saya nggak pernah bilang kalau Aceh itu kita nomor dua, sebenarnya, akunya.

"Itu salah kutip. Tapi karena wawancara juga by phone kan, nggak tertulis soalnya kan," pungkas Grace Natalie.

Diketahui sebelumnya, pemberitaan terkait kemenangan PSI di Aceh menjadi perbincangan publik di media sosial. Saat itu, partai yang mengusung jargon progresif tersebut  dikabarkan  memenangi suara pada tingkat daerah, di beberapa kota besar yang dikenal sebagai basis partai-partai Islam. Di antaranya adalah di DKI Jakarta, Bandung, Bogor, dan Aceh.

Hal tersebut bertolak belakang dengan semangat PSI yang menggelorakan penolakan terhadap Perda berbasis syariat Islam.

Namun berdasar pantauan Tagar, dari Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), di situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU), diketahui fakta bahwa PSI diprediksi kalah di Provinsi Aceh.

Per tanggal 25 April 2019, pukul 11.30 WIB, Partai berlogo mawar itu hanya memetik 0,45 % dalam hasil hitung sementara 2,550 TPS suara yang masuk, atau 16.33045 % dari total suara dari sebanyak 15.615 TPS yang tersedia di seluruh provinsi Aceh.

Partai pemilik suara terbanyak di provinsi paling barat Indonesia itu adalah Partai Aceh (PA), yang merupakan partai lokal di provinsi istimewa itu, dengan raihan suara 16,88 % suara.

Sementara partai nasional yang mendominasi perolehan suara di Aceh antara lain Partai Demokrat dengan angka 11,59 %, Partai Golkar 11,51 %, PKB 9,67 %, Gerindra 7,83 %, PAN 7,62 % dan PPP 6,44 %.

Baca juga:

 

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.