Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak wacana Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memperketat pengawasan penayangan konten di platform digital Netflix dan YouTube. Menurut PSI, tidak semua penolakan sensor konten identik dengan mereka yang berminat terhadap konten porno.
Maksud PSI itu muncul setelah menanggapi akun Twitter, @reese_one, yang menyebutkan penolakan partai yang diketuai Grace Natalie tersebut terhadap pengawasan Netflix dan YouTube seolah mendukung konten porno yang disebarluaskan.
"Yg porno2 mo dibebasin gitu aja ya? Dah kaya otak cabul aja lu," tulis akun @reese_one.
Baca juga: Tsamara Amany Jadi Menteri Kabinet Jokowi?
PSI menilai, sejumlah penolakan yang dilakukan partainya tidak dimulai dari maksud negatif. Dengan nada satire, partai yang berdiri pada tahun 2014 itu menanggapi kicauan @reese_one.
"Nolak Netflix dan Youtube disensor --> 'kalian sukanya yang porno-porno ya!' Nolak prakter poligami --> 'kalian pasti lebih milih perselingkuhan, ya?' Nolak nikah muda --> 'kalian lebih suka anak muda pada zina, ya????'," kicau PSI dalam akun Twitter resmi partai tersebut, @psi_id.
PSI lantas mempertanyakan semua yang bertentangan dengan partainya sebaiknya tidak dihubungkan dengan seks saja. "Brooo, kok semua-semuanya dikaitkan sama seks doang," tulis PSI.
Sebelumnya, akun Twitter PSI merayakan surat permohonan online berjudul Petisi Tolak KPI Awasi Youtube, Netflix dan Facebook yang diinisiasi perempuan bernama Dara Nasution. Perayaan itu terkait lebih dari 50.000 telah menandatangani petisi online lewat situs change.org.
"Ayo kita sebarkan sebanyak-banyaknya ke grup-grup WA. Jangan mau kalah sama Om-Tante kita yang tiap pagi rajin broadcast kata-kata mutiara," tulis akun Twitter PSI.
Baca juga: Tiga Opsi Partai Gerindra Setelah Pemilu 2019
