Jakarta - Juru Bicara PSI Andy Budiman mengatakan apabila Fadli Zon ingin berkilah soal ambulans berlogo Partai Gerindra yang berisi batu pada kerusuhan 21-22 Mei, lebih tepat disampaikan saat melakukan pembelaan di pengadilan. Andy juga mencolek keponakan Prabowo soal ambulans ini.
"Gak ada gunanya lagi. Silakan Fadli Zon menjawab atau membela soal ambulans ini di pengadilan nanti. Kita tunggu pembelaan Fadli Zon soal ambulans di pengadilan, menjadi saksi. Kita tunggu itu," ujar Andy kepada Tagar, di Kantor DPP PSI Jakarta Pusat, pada Selasa 28 Mei 2019.
Bukan tanpa sebab Andy berbicara demikian. Menurutnya, sudah terang benderang indikasi dugaan pembawa bongkahan batu yang diduga kuat untuk logistik massa, memang mengerucut pada ambulans partai bentukan Prabowo Subianto itu.
Salah satu nama yang sekiranya akan dijadikan saksi oleh kepolisaan adalah anak dari Hashim Djojohadikusumo, yakni Aryo Djojohadikusumo sekaligus keponakan Prabowo.
"Pertama kita berdasarkan bukti saja itu ambulans punya siapa? Kan yang jelas itu ambulans Gerindra. Teregistrasi atas nama sebuah perusahaan di mana komisarisnya adalah keponakan dari Prabowo Subianto," jelas Andy.
Kemudian, kata dia, yang menjadi driver adalah pengurus Partai Gerindra. Jadi, dasarnya adalah, dari bukti-bukti yang telah terungkap ke publik.
"Kita tidak usah bicara framing dan lain sebagainya. Jelas bahwa yang di sana adalah orang Gerindra, mobilnya? Mobil Gerindra. Lalu kita mau bilang itu mobil siapa?" tutur Andy.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menduga keberadaan ambulans miliki DPC Partai Gerindra Tasikmalaya yang berisikan batu dalam kerusuhan 22 Mei merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap partainya.
Menurut dia, berdasarkan keterangan saksi partainya, ambulans datang ke Jakarta murni untuk tujuan kemanusiaan.
"Tujuannya pasti mau memberikan pembunuhan karakter pada Gerindra, kami melihat 'framing' seperti itu, ada niat jahat," kata Fadli usai menerima perwakilan Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 27 Mei 2019.
Oleh sebab itu, Andy Budiman mendorong agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dugaan keterlibatan Gerindra dalam kerusuhan di Jakarta 21-22 Mei kemarin, agar publik dapat mengetahui fakta secara gamblang.
"Jadi tidak usah berkelit (Fadli Zon), hadapi saja proses hukum. Kita (PSI) berharap dan percaya kepolisian dan pengadilan akan bersikap dan bertindak profesional dalam menangani kasus ini," tutup Andy.
Baca juga:
- Kubu Prabowo Akan Jadi Bulan-bulanan di MK
- Kondisi MH Thamrin, Massa Lempar Molotov ke Polisi
- Ricuh, Polisi Temukan Ambulans Partai Berisi Batu