PSBB Berlaku, Akses Pintu Masuk Surabaya Macet Total

Kemacetan terjadi di perbatasan Surabaya-Sidoarjo dikarenakan polisi melakukan penyekatan jalur di hari pertama pemberlakuan PSBB.
Kemacetan di pintu masuk Kota Surabaya di hari pertama pelaksanaan PSBB. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai berlaku, Selasa, 28 April 2020 di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Namun, penerapan ini malah membuat akses masuk Surabaya dari Sidoarjo macet total.

Berdasarkan pantauan Tagar di lokasi, kemacetan ini sudah mengular lebih dari 5 kilometer. Dengan titik utama kemacetan ini berada di Bundaran Waru. Para pengendara pun tak kini hanya bisa masuk ke Surabaya dari Sidoarjo dengan satu jalur, yakni melewati Bundaran Waru.

Kayaknya ini gara-gara di depan Cito ada pemeriksaan KTP. Tapi ya gimana macetnya banget dan akhirnya saya pilih putar balik saja ngikutin kendaraan lain masuk tol.

Sebab bagi pengendara yang dari Taman Sidoarjo pun tak bisa masuk melalui Masjid Al Akbar Surabaya. Bahkan tak sedikit dari para pengendara sepeda motor ini sampai putar balik. Alasan mereka yakni karena berjam-jam terkena macet dan terpaksa memilih untuk pulang.

Selain itu, para pengendara sepeda motor juga beberapa terpaksa putar balik dan masuk ke tol Sidoarjo. Alasan mereka supaya dapat lekas terhindar dari kemacetan panjang ini.

Seorang pengendara Nurdi memperkirakan kemacetan panjang ini terjadi karena di titik Bundaran Waru ada pos pemeriksaan PSBB. Bahkan, ia harus nekat masuk ke tol Sidoarjo guna dapat putar balik dan kembali pulang.

"Kayaknya ini gara-gara di depan Cito ada pemeriksaan KTP. Tapi ya gimana macetnya banget dan akhirnya saya pilih putar balik saja ngikutin kendaraan lain masuk tol," kata Nurdi.

Uniknya, dalam kejadian macet ini, para pengendara juga sempat mengabadikan momen. Para pengendara mengeluarkan ponsel mereka, dan melakukan swafoto. Tujuan para pengendara merekam kemacetan ini dengan tujuan memberitahukan kepada rekan lainnya untuk menunda keberangkatan ke Surabaya. Dari pada terkena macet seperti dirinya.

"Percuma biar lancar dulu, sampai jam 10.00 WIB di sini ya tidak apa nunggu macet, sambil ngabarin teman mau menuju Surabaya," ucap Heru.

Ilustrasi Kemacetan PSBB SurabayaKendaraan yang akan masuk ke Kota Surabaya terjebak macet di hari pertama penerapan PSBB. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Hal yang sama dirasakan pegawai pemerintah di kawasan Jalan Ahmad Yani Surabaya, Indra. Ia mengaku harus terlambat kerja karena kemacetan tersebut. Padahal, Indra sudah berangkat kerja dari rumah di Sidoarjo pukul 07.00 WIB.

"Saya baru melihat antrean panjang mulai dari Medaeng. Kalau keluar dari Kletek Sidoarjo tidak macet, pas Medaeng itu arus kendaraan melambat," kata Indra, di Surabaya, Selasa, 28 April 2020.

Indra mengaku antrian panjang terlihat di Bundaran Waru arah ke Surabaya. Masyarakat diuji kesabarannya untuk mendapatkan pemeriksaan dari personel gabungan.

"Polisi memang kewalahan memeriksa pengendara kendaraan akan ke Surabaya karena jumlahnya banyak," ujarnya.

Mengingat kemacetan terjadi dua jam, polisi akhirnya membuka penyekatan atau melonggarkan agar tidak macet parah. Pemeriksaan ditiadakan karena jumlah kendaraan yang terus bertambah.

"Sekitar jam 09.00 WIB polisi mulai melonggarkan. Sehingga kemacetan berkurang," ungkapnya.

Indra kini harus terlambat masuk ke kantor. Di mana biasanya perjalanan dari rumahnya menuju kantornya tidak sampai satu jam. Namun pada PSBB ini memakan waktu dua jam. Hitungan cek clock kantor harus terlambat satu jam.

Di kesempatan lain, sopir bus jurusan Mojokerto-Surabaya, Gufron memilih memarkirkan kendaraannya di tengah kemacetan PSBB. Hal ini dilakukan supaya tak membuat kemacetan lebih parah.

"Ini macet banget mending menepi dulu," kata Gufron.

Selain itu, Gufron menyebut, apabila lalu lintas kembali lancar, ia memilih akan putar balik atau kembali pulang. Sebab ia tak mau terjebak dalam kemacetan panjang ini.

"Wes gak bisa jalan kayaknya tak minggir dulu nanti agak lancar pulang saja," tutur dia. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menjaga ketat 19 titik pintu masuk Kota Surabaya selama penerapan PSBB. Hal itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid-19 atau virus corona.[]

Berita terkait
Penyebaran Covid-19 di Episentrum Jawa Timur Menurun
Jelang PSBB, sebaran Covid-19 di Surabaya Raya yang menjadi episentrum terus mengalami penurunan kasus warga terinfeksi Covid-19.
Sempat Demam, Balita di Malang Positif Covid-19
Satgas Covid-19 Kota Malang menyebutkan balita terinfeksi Covid-19 sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina Malang.
Melunak, Bupati Malang dan Wali Kota Batu Siap PSBB
Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik jika Bupati Malang dan Wali Kota Batu berubah pikiran dan setuju mengajukan PSBB ke Kemenkes.