Provokasi Ular di Asrama Mahasiswa Papua

Menkopolhukam Wiranto sebut ada upaya provokatif yang ingin adu domba sesama anak bangsa terkait karung ular di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers seusai rapat koordinasi khusus (Rakorsus) tingkat menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4/2019). (Foto: Antara/Renald Ghifari)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto menyebutkan ada upaya provokatif yang ingin mengadu domba sesama anak bangsa terkait aksi teror karung berisi ular yang dilempar ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 9 September 2019

"Upaya provokatif dan adu domba itu akan terus dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak suka terhadap situasi dan kondisi Papua dan Papua Barat kondusif," kata Wiranto saat jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Senin, 9 September 2019, seperti diberitakan Antara

Wiranto meminta masyarakat tidak percaya atas isu teror ular di asrama mahasiswa Papua, di Surabaya, Jawa Timur karena isu-isu provokatif itu tidak perlu didengarkan. "Yang ada malah ada aparat keamanan dipentungi, dipukuli oleh adik-adik kita Papua, tapi sedang sementara kita usut, kita tuntaskan," ujarnya.

Tidak boleh ada lagi eksklusivitas antar sesama pelajar atau mahasiswa. Kita ini warga negara Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Wiranto mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk mengevaluasi keberadaan Asrama bagi pelajar atau mahasiswa, khususnya di Pulau Jawa.

Ia meminta Tjahjo mengerahkan sejumlah kepala daerah untuk bekerja sama untuk membuat asrama gabungan yang dinamakan asrama nusantara. "Asrama nusantara itu dilakukan untuk menghindari eksklusivitas pelajar atau mahasiswa dari daerah tertentu," ucapnya.

Wiranto menegaskan tidak boleh ada pelajar atau mahasiswa yang merasa eksklusif karena bertolak belakang dengan ikrar Sumpah Pemuda. "Tidak boleh ada lagi eksklusivitas antar sesama pelajar atau mahasiswa. Kita ini warga negara Indonesia," tuturnya.[]  

Baca juga:

Berita terkait
Wiranto Ungkap Asal Dukungan Benny Wenda
Menko Polhukam Wiranto mengungkap dukungan terhadap Benny Wenda yang diduga menjadi provokator rusuh Papua.
Kesepakatan Wiranto, Panglima TNI dan Kapolri di Papua
Panglima TNI dan Kapolri dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto akan berkantor sementara di Papua.
Wiranto Buka Akses Internet Papua dengan Satu Syarat
Menko Polhukam Wiranto memastikan akan kembali membuka akses internet di wilayah Papua dan Papua Barat dengan satu syarat.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan