Jakarta – Politisi PDI Perjuangan, Hermanto mengatakan bahwa Depok Kota Religius hanya jargon yang digaungkan di era kepemimpinan Wali Kota Mohammad Idris. Sebab, tidak satu pun sekolah madrasah yang dibangun saat kepemimpinan beliau.
“Kita (Depok) dikatakan kota religius, nyatanya madrasah-madrasah tidak ada. Bagaimana bisa dikatakan kota religius,” kata Hermanto usai menghadiri deklarasi relawan Sohib Bang Pradi di wilayah Meruyung, Limo, Depok, Sabtu, 7 November 2020.
Jadi, jangan sampai pembangunan-pembangunan apartemen atau segala macam, nyatanya disitu tempat sarang narkoba. Ada juga beberapa yang menjadi tempat prostitusi.
Sebaliknya, sejumlah bangunan apartemen maupun sejenisnya yang dijadikan tempat transaksi narkoba. Bahkan, juga menjadi tempat prostitusi bertebaran di Kota Depok.
“Jadi, jangan sampai pembangunan-pembangunan apartemen atau segala macam, nyatanya disitu tempat sarang narkoba. Ada juga beberapa yang menjadi tempat prostitusi,” ungkap Hermanto.
Oleh sebab itu, Hermanto menegaskan calon Wali dan Wakil Walikota Depok yang diusung oleh partainya Pradi Supriatna dan Afifah Alia, telah berkomitmen untuk mewujudkan Depok menjadi kota religius yang sesungguhnya.
- Baca Juga : Di Bawah Kepemimpinan Idris, Trotoar Depok Tidak Manusiawi
- Baca Juga : DPRD Depok: Pak Idris Tak Mampu Bangun Puskesmas 24 Jam
Plus, pasangan nomor urut satu ini, juga akan mewujudkan Depok menjadi kota modern dan berbudaya.
“Itulah alasannya kenapa program kita (Pradi-Afifah) menjadi program unggulan. Dan akan kita buktikan tuntutan dari masyarakat (menjadikan Depok kota religius),” tegasnya. []