Profil Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Grup

Siapa yang tak kenal dengan Eka Tjipta Widjaja, pendiri dan pemilik konglomerasi bisnis Sinar Mas Grup yang berjaya di era Orde Baru.
Pada tahun 2006, Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Grup masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.(Foto: Forbes.com).

Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Eka Tjipta Widjaja, konglomerat yang namanya berkibar di era Orde Baru. Taipan pendiri dan pemilik konglomerasi bisnis Sinar Mas Grup ini pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonsia versi Forbes.

Eka Tjipta Widjaja terlahir dengan nama Oei Ek Tjhong pada tahun 1921 di Quanzhou, Provinsi Fujian (Hokkian), Tiongkok. Ia merupakan  putra dari seorang pedagang yang berpusat di Sulawesi.

Saat berusia 9 tahun, ia hengkang  ke Indonesia. Dalam Biografi Eka Tjipta Widjaja diketahui ia hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar karena kehidupannya yang serba kekurangan. 

Baca Juga: Anak Pendiri Sinar Mas Grup Saling Gugat Harta Waris

Mengutip dari wikipedia.org, Eka Tjipta kecil harus merelakan pendidikannya untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan utangnya kepada rentenir. Ia tak melanjutkan pendidikan setelah tamat sekolah dasar.

Masuk usia 17 tahun, Eka Tjipta Widjaja membantu orang tua berjuaan biskuit. Namun usahanya itu tak bertahan lama akibat kutipan pajak yang tinggi oleh penjajah Jepang. Tahun 1950, ia mulai berdagang kopra sampai ke Pulau Selayar.

Karir Bisnis Eka Tjipta Widjaja

Ketika berusia 37 tahun, Eka Tjipta Widjaja  pindah ke Surabaya, Jawa Timur. Di Jawa Timur, ia memiliki kebun kopi dan kebun karet di Jember yang merupakan hasil dari kerja kerasnya. Pada tahun 1969, ia mendirikan pabrik minyak kelapa, CV Bitung Manado Oil Limited (Bimoli).

Pada tahun 1976, ia mendirikan Tjiwi Kimia, perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia.  Kemudian pada 1980-1981, ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektare, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton di Riau serta perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektare berkapasitas 20 ribu ton.

Satu tahun kemudian, Eka Tjipta membeli Bank Internasional Indonesia (BII). Bank ini kemudian mengalami perkembangan yang pesat, bermula dari dua cabang dengan aset senilai Rp 13 miliar menjadi 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset bernilai Rp 9,2 triliun rupiah. Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta  menjadi semakin sibuk.

Naluri bisnisnya tak berhenti di situ saja. Ia juga melebarkan sayap bisnisnya di bidang real estat. Eka Tjipta  membangun ITC Mangga Dua dan Apartemen Green View yang berada di Roxy, serta Mal Ambassador di Kuningan.

Menurut majalah bisnis dunia,  Forbes tahun 2000, asetnya mencapai US$ 3,12 miliar dan mempekerjakan kurang lebih 70.000 karyawan. Tahun 2007 menurut Globe Asia, asetnya mencapai sekitar US$ 27,9 triliun.

Puncaknya, pada tahun 2006, namanya masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Menurut majalah tersebut, pada tahun 2013 namanya menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia. Saat ini binisnya merambah berbagai sektor di bawah bendera Sinar Mas Group.

Filantropi Eka Tjipta Widjaja

Pada tahun 2006, Eka Tjipta mendirikan Eka Tjipta Foundation (ETF), suatu organisasi nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan konservasi lingkungan di Indonesia. Pendanaan ETF sepenuhnya berasal dari Keluarga Eka Tjipta. 

Sebanyak 80% dari anggaran ETF dialokasikan untuk program pendidikan, seperti beasiswa pendidikan sarjana dan fellowship untuk penelitian dan pendidikan master dan doktoral setiap tahunnya. Beasiswa tersebut diberikan melalui Program Tjipta Sarjana Bangun Desa (TSBD), yaitu program yang dirancang untuk membantu mahasiswa berprestasi yang diutamakan berasal dari sekitar wilayah unit-unit usaha Sinar Mas. Setelah lulus, para penerima beasiswa tersebut diwajibkan kembali ke daerah masing-masing untuk membangun daerah tersebut. 

Selain TSBD, program beasiswa lainnya adalah Tjipta Pemuda Bangun Bangsa (TPBB). Program ini khusus diberikan bagi mereka yang berprestasi tingkat nasional maupun internasional. Pemegang prestasi nasional akan dibiayai untuk berkuliah di sepuluh universitas ternama Indonesia, serta 15 perguruan tinggi terbaik dunia.

Atas karyanya dalam bidang filantropi, pada Maret 2010 Forbes Asia memasukan namanya sebagai satu dari "48 Heroes of Philanthropy". Pada Juli di tahun yang sama, ETF meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori "Pemberi Beasiswa S1 terbanyak untuk kurun waktu tertentu" (2007/2008 - 2008/2009). Selama periode tersebut, ETF telah memberikan beasiswa kepada 2.018 mahasiswa berprestasi di 30 universitas mitra ETF di seluruh Indonesia.

Pendiri Sinar Mas Grup ini menerima gelar Doktor Kehormatan dalam bidang Ekonomi dari Pittsburg State University, Amerika Serikat. 

Kematian Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta meninggal dunia pada Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19:43 WIB pada usia 97 tahun di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Baca Juga: Tujuh Pengusaha Tajir Melintir yang Diundang Jokowi

Menurut Managing Director Sinar Mas Group, Gandi Sulistiyanto, Eka Tjipta tidak mengidap penyakit serius sebelum meninggal dunia. Bahkan, ia masih menjalani aktivitas seperti biasa pada Kamis, 24 Januari 2019. Namun, kondisinya menurun pada hari Jumat. Pada tanggal 2 Februari 2019, Eka Tjipta dikebumikan di makam keluarga yang berada di kawasan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. []

Berita terkait
Anak Pendiri Sinar Mas Grup Saling Gugat Harta Waris
Anak pendiri Sinar Mas Grup, Eka Tjipta Widjaja saling menggugat hak harta warisan, yang persidanganya digelar di PN Jakarta Pusat.
Sengketa Tanah Warga Karang Liwar vs Sinar Mas Group
Sengketa lahan antara warga Desa Karang Liwar, Kecamatan Kelumpang Hulu (Cantung), Kabupaten Kotabaru dengan Sinar Mas Group, mulai menyembul ke permukaan.
Tujuh Pengusaha Tajir Melintir yang Diundang Jokowi
Presiden Jokowi secara khusus mengundang tujuh pengusaha 'tajir melintir' Indonesia di Istana Merdeka. Siapa dan bagaimana mereka?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.