Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten energi terintegrasi Grup Sinarmas, masuk ke bisnis energi panas bumi. Perseroan mendirikan entitas usaha tidak langsung yakni PT Daya Mas Geopatra Energi (DMGE), lewat anak usaha tidak langsungnya PT Daya Sukses Makmur Selaras.
Pendirian DMGE sebagai perusahaan holding panas bumi ini dilakukan pada 18 Februari 2022. Di hari yang sama, dengan disetor dan ditempatkan sebesar Rp 1,1 miliar, DMGE kemudian mendirikan PT Daya Mas Geopatra Pangrango, dengan fokus pada bisnis tenaga panas bumi dengan modal disetor dan ditempatkan Rp 1 miliar.
Sekretaris Perusahaan DSSA, Susan Chandra, mengatakan DSSA tengah memperkuat bisnis penyediaan tenaga listriknya dengan menjajaki peluang diversifikasi usaha di bidang energi terbarukan.
“Untuk memperkuat bisnis penyediaan tenaga listrik, perseroan masih terus berupaya menjajaki peluang pengembangan dan diversifikasi usaha di bisnis energi terbarukan, termasuk penjajakan bisnis energi panas bumi dan energi surya,” ujar Susan dilansir Kontan, dikutip Selasa, 22 Februari 2022.
Susan mengatakan, usaha penyediaan tenaga listrik merupakan salah satu dari 4 lini usaha DSSA.
Tahun 2020, perseroan sudah mengoperasikan secara langsung empat captive power plant yang tersebar di Serang sebanyak 1 unit, Tangerang 1 unit, dan di Karawang 2 unit.
Total kapasitas listrik dari keempat captive power plant ini mencapai 300 MW.
Perseroan, melalui entitas anak juga mengoperasikan tiga IPP PLTU dengan total kapasitas 600 MW, yaitu IPP PLTU Sumsel-5, IPP PLTU Kendari-3, dan IPP PLTU Kalteng-1 di tahun 2020.
Per September 2021, total pendapatan DSSA mencapai US$ 1,43 miliar dan lini usaha konstruksi, jasa operasi, dan keuangan pembangkit listrik menyumbang pendapatan sebesar US$ 37 juta, setara 2,57% total pendapatan.
Meski demikian pendapatan DSSA pada periode 9 bulan itu didominasi bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara yang menyumbang pendapatan US$ 1,27 miliar atau setara 88,64% dari total pendapatan.
Saham DSSA dalam sebulan terakhir hanya naik tipis 1,03% di Rp 46.500/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 36 triliun.[]
Baca Juga:
- Ketegangan Rusia-Ukraina Mereda, Saham Australia Dibuka Menguat
- Komunikasi Kunci Urai Kisruh Hak Waris Sinar Mas
- Lima Sinetron Bikin Nama Omas Wati Bersinar
- Menghitung Total Aset Diperebutkan Anak Bos Sinar Mas