New Delhi - Tiga produsen kontrak untuk produk ponsel iPhone Apple dan Samsung Korea Selatan mengajukan hak manufaktur skala besar di India di bawah skema insentif US$ 6,5 miliar. Hal itu diumumkan oleh pemerintah, kata seorang menteri pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Baca Juga: Penjualan iPhone di China Meningkat 225 Persen
Kami berharap pembangunan manufaktur bisa menghasilkan 300.000 pekerjaan baru.
Seperti diberitakan dari Arab News, skema ini akan memperpanjang insentif uang tunai sebesar 4% persen dan 6%selama lima tahun. "Perpanjangan insentif ini karena peningkatan penjualan ponsel yang diproduksi di India sejak 2019-2020 sebagai tahun dasar," kata Menteri Teknologi India, Ravi Shankar Prasad kepada wartawan di New Delhi.
Perusahaan manufaktur ponsel internasional yang telah menerapkan skema ini adalah Samsung, Rising Star dan tiga produsen kontrak Apple - Foxconn Hon Hai, Wistron, dan Pegatron. Hal ini akan membuat produk ponsel pintar (smartphone) iPhone Apple dan Samsung semakin membanjiri India.
Prasad mengatakan skema ini diharapkan akan meningkatkan produksi Apple dan Samsung di India. Hampir dua lusin perusahaan India dan internasional di segmen ponsel telah mengajukan permohonan untuk skema tersebut. "Kami berharap pembangunan manufaktur bisa menghasilkan 300.000 pekerjaan baru," ucapnya.
Baca Juga: Apple Akan Stock Split, Berimbaskah pada Dow Jones
Sebelumnya Samsung Electronics mengumumkan akan menggandakan kapasitas produk untuk ponsel dan lemari es di pabrik utamanya India. Perusahaan asal Korea Selatan itu akan berinvestasi US$ 764 juta selama tiga tahun untuk perluasan pabrik, dengan menambah 35 hektare di dekat New Delhi. []