Jakarta - Kepala Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid 19 Partai Golkar pada Pilkada 2020, Melki Laka Lena memberikan pandangan soal banyaknya pro kontra tentang kluster baru Covid-19 di Pilkada serentak 2020.
Melki berpandangan, ada pihak-pihak yang berkeinginan untuk menggugat pemerintah jika pilkada nantinya malah menaikkan angka Covid-19.
Kedua pendapat itu mempunyai maksud yang sama, yakni menjaga keselamatan dan kesehatan warga masyarakat sekaligus tetap menjaga keberlangsungan semua dimensi kehidupan rakyat
"Adanya keinginan untuk menggugat pemerintah jika Pilkada menaikkan angka Covid-19, justru bisa mengabaikan peran dan tanggung jawab semua komponen masyarakat dalam memandu rakyat melewati pandemi Covid-19 dengan baik," kata Melki melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu, 26 September 2020.
Dia berpandangan, dalam hal ini pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat dapat bersinergi untuk menghentikan lajunya persebaran Covid-19, termasuk di masa pilkada mendatang.
"Seharusnya pemerintah dan seluruh komponen masyarakat, termasuk pimpinan dan ormas keagamaan mestinya bergandengan tangan bersinergi dan saling dukung termasuk dalam memastikan rakyat disiplin jalankan protokol kesehatan baik di pilkada, saat bekerja, saat beribadah atau aktivitas keseharian yang dilakukan," ujarnya.
"Peningkatan pasien Covid-19 di daerah yang tidak ada pilkada, misalnya di DKI dan daerah lainnya memberi pesan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan yang disiplin harus menjadi norma baru di semua aktivitas masyarakat dan agenda kebangsaan termasuk pilkada," ucap dia menambahkan.
Wakil Ketua Komisi lX DPR ini berpendapat, ada beberapa kelompok yang berbicara soal kluster baru Covid-19 dalam pilkada kali ini. Pihak-pihak tersebut, kata dia terbagi atas dua golongan.
"Terbagi dalam dua kelompok besar ada yang pesimis karena kekhawatiran muncul kluster baru dan kelompok kedua optimis bahwa Pilkada bisa mendorong masyarakat hidup sehat dan produktif dengan jalankan protokol kesehatan secara disiplin," katanya.
Menurutnya, pro kontra dua kelompok itu sesungguhnya memiliki tujuan yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dari persebaran Covid-19.
- Baca juga: Din Syamsuddin Jelaskan Hukum Agama untuk Tunda Pilkada 2020
- Baca juga: Pesan AHY Kepada Kader Demokrat Saat Kampanye Pilkada 2020
"Kedua pendapat itu mempunyai maksud yang sama, yakni menjaga keselamatan dan kesehatan warga masyarakat sekaligus tetap menjaga keberlangsungan semua dimensi kehidupan rakyat," ucap Melki.[]