Pria di Yogyakarta Ini Geram Kian Marak Aksi Klitih

Pria di Yogyakarta, Rudi Isnawan mengaku siap potong kaki dan tangan pelaku klitih yang sudah mencederai dua karyawannya hingga kepalanya retak.
Indra Wibowo, 21 tahun warga Wonosari Gunungkidul saat mendapatkan perawatan medis (Foto: Istimewa/Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Rudy Isnawan, 52 tahun, warga yang berdomisili di Jalan Godean, Kilometer 7, Sleman, Yogyakarta geram dan marah kepada pelaku tindak kejahatan remaja di jalanan atau yang biasa disebut klitik. Dia berniat memotong kaki tangan pelaku klitih yang sudah menganiaya karyawannya hingga kepalanya retak.

“Kalau mereka (klitih) tertangkap tangan saya, akan saya potong kaki atau tangannya,” kata Rudy kepada Tagar saat berbincang melalui sambungan telepon, Rabu, 31 Desember 2020.

Baca Juga:

Hal itu akan terjadi mana kala terduga pelaku tertangkap tangan oleh dirinya, bukan hasil penangkapan polisi. Rudy melanjutkan, jika benar terjadi, ia akan melancarkan niatnya tersebut. “Nanti saya bawa ke rumah sakit tidak saya bunuh. Terus saya melapor, mungkin saya dikenakan pasalnya penganiayaan tidak masalah,” ucap dia.

Apa yang diungkapkannya bukan karena emosional. Ia bicara dengan hati nuraninya. Rudy merasa jengkel dengan kasus-kasus yang menyeret remaja di bawah umur. Mereka sering kali lolos dari jeratan hukum hanya karena ada hukum yang melindungi pelaku anak, walaupun anak tersebut bersalah. “Yang muda itu usianya tapi perbuatanya mereka ini sudah seperti orang dewasa. Jadi jangan lihat usisanya,” ujarnya.

Korban Penganiyaan YogyakartaKorban penganiayaan geng Scoopy saat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. (Foto: Istimewa)

Meskipun belum valid, Rudy mengaku sudah menemukan titik terang. Beberapa nama para terduga pelaku sudah dikantongi. “Kalau sudah valid (A1) saya akan gerak sendiri,” katanya.

Nanti saya bawa ke rumah sakit tidak saya bunuh. Terus saya melapor, mungkin saya dikenakan pasalnya penganiayaan tidak masalah.

Penganiayaan yang menimpa kedua karyawannya ini terjadi di sekitar Terminal Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Senin, 28 Desember 2020 pukul 04.00 WIB. Jika nantinya polisi yang berhasil menangkap para terduga pelaku, Rudy berharap mereka dihukum seadil-adilnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang warga di Yogyakarta mengalami luka cukup serius setelah dianiaya secara bergiliran oleh geng motor Scoopy di sekitar terminal Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Terduga pelaku berjumlah 6 orang masih remaja.

Korban adalah Andika Surya, 27 tahun warga Kapanewon Godean, Sleman bersama Indra Wibowo, 21 tahun warga Wonosari hendak mengambil motor milik pelanggan bengkel di wilayah Wonosari.

Baca Juga:

Saat melintas di wilayah Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, keduanya bertemu dengan rombongan terduga pelaku bersenjata. Diakui Rudy, tidak ada permasalahan sebelumnya karena antara terduga dan korban tidak saling mengenal.

Enam terduga berboncengan menggunakan tiga motor tersebut tiba-tiba melaju di belakang korban. Mereka menyerang mendadak dengan senjata tajam beberapa kali hingga kedua korban jatuh tersungkur di jalan aspal. Meski sudah jatuh, mereka terus menyerang hingga kondisi korban pingsan dan kritis. []

Berita terkait
Ketua Konvoi Klitih Jembatan Progo Pernah Kasus di Jakarta
Ketua geng klitih konvoi di Jembatan Progo Yogyakarta, pernah punya kasus di Jakarta. Saat itu dilepaskan, kini dia terancam 10 tahun penjara.
Polisi Tangkap Konvoi Klitih Bawa Celurit di Jembatan Progo
Viral konvoi remaja klitih menyeret senjata tajam di jembatan penghubung Bantul - Kulon Progo. Mereka sudah ditangkap polisi.
Golok Sisir, Tren Senjata Tajam Pelaku Klitih Yogyakarta
Di kalangan pelaku klitih Yogyakarta, ada senjata tajam yang sedang tren, yakni golok sisir. Besi tajam modifikasi ini bentuknya mengerikan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.