Kudus - Seorang pria paruh baya berinisial HS, 45 tahun ditemukan ibunya gantung diri di rumahnya di Kecamatan Gebog, Kamis, 24 September 2020. Motif bunuh diri pria tersebut masih menjadi misteri namun diduga terkait perasaan depresi atas penyakit yang dideritanya.
Kepala Polsek Gebog Ajun Komisaris Polisi Sumanah membenarkan di Kecamatan Gebog ditemukan seorang pria meninggal dunia dengan cara gantung diri. Pria itu ditemukan menggantung di plafon ruang tamu rumahnya sekitar pukul 12.30 WIB.
"Betul ada penemuan orang bunuh diri," ujar Sumanah saat dikonfimasi Tagar.
Kematian korban murni sebab gantung diri.
Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, HT, 77 tahun. Saat itu, HT ingin mengajak anaknya salat Zuhur.
"Infonya pukul 11.00 WIB korban tidur bersama ibunya di kamar. Sekitar pukul 12.30 WIB, ibunya bangun mau mengajak anaknya salat. Tapi anaknya sudah tidak ada di sisinya," jelasnya.
Beberapa saat mencari, HT dibuat terkejut bukan kepalang saat memasuki ruang tamu rumahnya. Di sana dia menemukan anaknya telah terbujur kaku menggantung di seutas tali tambang berwarna merah yang diikat di rangka atap rumah.
Spontan, dia menjerit meminta pertolongan warga sekitar. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke perangkat desa setempat dan Polsek Gebog.
Baca juga:
- Suami Gantung Diri di Depan Istri di Jeneponto
- Pria Kulon Progo Gantung Diri di Pohon Sawo
- Gadis Cantik di Bulukumba Tewas Gantung Diri
Tak berselang lama, anggota Polsek Gebog bersama tim Inafis Polres Kudus dan dokter dari Puskesmas Gribig ke lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
"Kematian korban murni sebab gantung diri," tegasnya
Usai pemeriksaan, jenazah dikembalikan ke keluarga untuk dikebumikan. Pihak kepolisian menduga motif bunuh diri HS karena depresi atas penyakit degradatif yang dimilikinya.
"Korban memiliki riwayat penyakit stroke ringan," pungkas dia. []