Diduga Depresi, Warga di Kudus Tewas Gantung Diri

Warga Desa Honggosoco, Kudus, HA ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri. Diduga HA gantung diri karena depresi akibat penyakitnya
Kanit Intelkam Polsek Jekulo Aiptu Suberman menunjukkan surat tulis tangan yang menjadi pesan terakhir korban pada keluarga. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Warga Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo digegerkan dengan kematian pria berinisial HA, 56 tahun. HA nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya.

Kematian AH ini menjadi sebuah misteri. Sebab, sebelum mengakhiri hidupnya AH sempat menulis sepucuk surat untuk keluarganya. 

Kemungkinan korban gantung diri saat anaknya pergi bekerja.

Kepala Kepolisian Sektor Jekulo Ajun Komisaris Supartono membenarkan pihaknya mendapat laporan ada warga Honggosoco yang bunuh diri.

"Kejadiannya siang," ujar Supartono saat dikonfirmasi Tagar, Senin, 13 Juli 2020.

Ia membeberkan jasad HA pertama kali ditemukan oleh anaknya berinisial AK pada pukul 12.00 WIB usai pulang kerja. Saat memasuki ruang tengah rumahnya, AK dibuat terkejut bukan kepalang, sebab mendapati Ayahnya telah terbujur kaku menggantung pada seutas tali.

"Kemungkinan korban gantung diri saat anaknya pergi bekerja," ujar dia.

Melihat kondisi Ayahnya dalam kondisi gantung diri, AK segera bergegas meminta tolong MS untuk membantunya menurunkan jasad ayahnya dari lilitan tali tersebut. Setelah itu, putra AH segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Jekulo. 

Tim Inafis Polres Kudus kemudian membawa jasad korban ke Puskesmas Tanjungrejo untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan dr. Any Rahmawati pada jasad AH, tidak ditemukan adanya luka maupun tanda-tanda kekerasan. 

Pihaknya pun menduga, kematian AH disebabkan karena depresi dialami pria 56 tahun itu. Sebagaimana diketahui, masih kata Supartono, AH memiliki riwayat penyakit batu ginjal.

Selain itu, setahun belakangan dia tidak lagi bekerja dan menjadi pendiam. Perubahan sikap AH ini, terjadi usai istrinya meninggal beberapa waktu lalu. Sehari-hari dia tinggal bersama anaknya, AK.

Terkait surat pesan terakhir korban. Supartono menegaskan surat tersebut ditemukan keluarga AH tergeletak di dekat kulkas. Surat tulisan tangan korban tersebut berisikan permohonan maaf kepada keluarga.

"Atas kejadian ini, pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban," ucap dia. []

Berita terkait
Kisah Haru Relawan Pemakaman Jenazah Covid di Kudus
Tidak digaji, tak ada intensif, anak gagal di PPDB, Wak Uying tetap berada di garis depan pemakaman jenazah Covid-19 di Kudus.
Hilangkan Jejak Perampok di Kudus Hapus Rekaman CCTV
Polres Kudus masih melakukan penyelidikan kasus perampokan di Jalan Ahmad Yani Kudus. Pelaku diduga mengetahui situasi rumah dengan menghapus CCTV.
Perampokan di Kudus, Korban Disekap dan Harta Raib
Polres Kudus masih melakukan penyelidikan untuk memburu komplotan perampokan. Korban mengalami kerugian Rp 2 miliar.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.